Feasibility Study Belum Dibuka untuk Publik, Fernando Emas: Berarti ada yang Tidak Sesuai

Fernando EMaS mempertanyakan alasan dengan penyelenggaraan Formula E sehingga feasibility study belum dibuka untuk diketahui oleh publik.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS. (Foto: Tagar)

TAGAR.id, Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS mempertanyakan alasan dengan penyelenggaraan Formula E sehingga feasibility study belum dibuka untuk diketahui oleh publik.

"Berarti ada yang tidak sesuai sehingga terkesan ditutup-tutupi yang mengakibatkan masyarakat tidak bisa mengetahui hasil dari feasibility study. Seharusnya dibuka sehingga masyarakat mengetahui capaiannya sehingga tidak hanya klaim untuk kepentingan politik Anies saja," kata Fernando Emas, Rabu, 13 Juli 2022.

Seharusnya, menurut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengumumkan perkembangan hasil penyidikan dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan Formula E.

"KPK segera memeriksa dan mendalami tentang kemungkinan keterlibatan Anies atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang atas penyelenggaraan Formula E," tuturnya

Kata dia, jangan sampai KPK dianggap melindungi pihak tertentu dan berpihak terhadap kepentingan politik tertentu. "Apalagi ada temuan gratifikasi tiket formula E yang diterima oleh salah satu komisioner KPK yang semakin memperkuat dugaan tersebut," bebernya.

Ditegasakan dia, agar penyidikan dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang penyelenggaraan Formula E bisa segera selesai, sebaiknya KPK menyerahkan agar Kejaksaan yang menindaklanjuti pemeriksaan.

"Salah satu komisioner KPK menerima gratifikasi tiket formula E menjadi alasan yang kuat bagi KPK untuk melimpahkan penanganan dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang penyelenggaraan Formula E ke Kejaksaan atau Kejaksaan mengambil alih," sebutnya.

Apalagi, kata dia, dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang penyelenggaraan Formula E sudah menjadi perhatian publik.

"Jangan sampai masyarakat semakin tidak percaya kepada para penegak hukum dalam menangani kasus korupsi apalagi diduga ada kepentingan politik," pungkasnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Advokat Sebut Pemprov DKI dan Jakrpo Masih Tertutup Soal Feasibility Study Formula E
Menurut dia, langkah KPK dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E, mulai mencurigakan karena pergerakannya sangat lamban.
KPK Diminta Tak Masuk Angin Usut Dugaan Korupsi Formula E
Dalam aksinya, massa melakukan aksi teatrikal dengan membawa dus berisi jamu Tolak Angin yang diserahkan kepada lembaga antirasuah.
Praktisi Hukum Nilai Studi Kelayakan Formula E Tidak Transparan, KPK Didesak Lebih Serius
Pakar sekaligus praktisi hukum Miartiko Gea menilai bahwa Feasibility Study Formula E terlihat tidak transparan.
0
Feasibility Study Belum Dibuka untuk Publik, Fernando Emas: Berarti ada yang Tidak Sesuai
Fernando EMaS mempertanyakan alasan dengan penyelenggaraan Formula E sehingga feasibility study belum dibuka untuk diketahui oleh publik.