Fasilitas Swab Gratis Bagi Warga ber-KTP Surabaya

Wali Kota Surabaya meresmikan Labkesda Gayungsari yang nantinya mampu memeriksa 2-4 ribu sampel setiap harinya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meresmikan Labkesda Gayungsari, Selasa, 15 September 2020. (Foto: Istimewa/Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya memberikan fasilitas swab gratis bagi warga memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Surabaya. Fasilitas swab gratis tersebut setelah Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya di Jalan Gayungsari telah diresmikan oleh Wali Kota Surabaya.

Risma mengaku sudah berkali-kali berkunjung ke laboratorium tersebut untuk mengecek keamanan gedung berikut perbaikannya. Sebab, dia tidak mau ketika membuat sesuatu ada kesalahan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Seperti para sopir atau pengusaha yang sering ke luar kota dan mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini.

“Makanya saya berkali-kali memonitor pembangunan ini. Mungkin hanya kita saja yang punya laboratorium seperti ini untuk tingkat kota dan kabupaten, karena biasanya ini di tingkat provinsi,” ujar Risma saat meresmikan Labkesda Gayungsari, Selasa, 15 September 2020.

Menurut wali kota perempuan pertama di Surabaya ini, laboratorium ini akan menjadi tempat tes swab gratis bagi warga Kota Surabaya. Oleh karena itu, ia berharap warga Surabaya yang sering bolak-balik ke luar kota dan datangnya ke Surabaya malam-malam, maka diharapkan bisa mampir ke laboratorium tersebut sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.

“Seperti para sopir atau pengusaha yang sering ke luar kota dan mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini. Karena ini buka 24 jam nonstop. Supaya kalau masuk ke rumahnya sudah dalam kondisi aman, kasihan keluarganya nanti kalau tertular, apalagi ini tesnya gratis untuk warga Kota Surabaya,” kata dia.

Namun, bagi warga luar Surabaya atau bukan KTP Surabaya, maka juga bisa tes swab di laboratorium tersebut, namun dikenakan biaya sebesar Rp 120 ribu. Pengenaan denda ini sesuai Perda untuk biaya pemeriksaan.

“Meskipun peralatannya kami diberi BNPB dan swasta, tapi dalam Perda kami ada ketentuan biaya Rp 120 ribu itu. Saya kira itu sudah sangat murah sekali,” tuturnya.

Risma juga menjelaskan bahwa laboratorium itu dapat memeriksa sampel 2.000-4.000 sampel setiap harinya. Kemudian untuk hasilnya, bisa diketahui 2-3 hari ke depannya. Namun, ke depannya khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yang bolak-balik ke luar kota, maka akan difasilitasi tes swab gratis dan cepat. Bahkan, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5 jam.

“Jadi, nanti kita akan sediakan yang hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silahkan pulang dengan tenang dan aman. Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung ke Hotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi. Apalagi di sana sudah ada dokternya, dan kalau ada komorbidnya akan langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kalau tanpa gejala bisa di Asrama Haji itu,” kata dia.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma berharap kepada warga Kota Surabaya bisa mengetahui informasi ini dan bisa memanfaatkan laboratorium ini. Menurutnya, lebih baik mencegah penularan virus ini daripada harus mengobati orang yang sudah terkena virus ini.

“Saya berharap laboratorium ini bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaatkan untuk siapa saja. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan penyakitnya tidak tambah, tapi diharapkan akan semakin turun,” ucapnya.[]

Berita terkait
Pemkot Surabaya Masih Pertimbangkan Sanksi Denda
Pemkot Surabaya masih bimbang mengikuti Sidoarjo dan Gresik yang menerapkan sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan.
Sepekan Keluar Kota, Warga Surabaya Wajib Tes Swab
Pemkot Surabaya mengantisipasi dengan menjaga ketat pintu masuk Kota Surabaya untuk pemeriksaan berkas Covid-19.
Komisioner dan Pegawai KPU Surabaya Jalani Tes Swab
Pemkot Surabaya memfasilitasi KPU untuk dilakukan swab pasca satu calon Wali Kota positif terinfeksi Covid-19 pasca pendaftaran.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.