Fasilitas Pengembangbiakan Ikan Zebra untuk Penelitian Medis di Swedia

Fasilitas tersebut, pada satu periode waktu tertentu, biasa menampung sekitar 20.000 ikan zebra
FILE - Spesimen ikan zebra betina (Danio rerio) dengan ekor kipas. (Foto: voaindonesia.com/Wikimedia commons0

TAGAR.id - Di Stockholm, Swedia, ada sebuah fasilitas yang didedikasikan khusus untuk mengembangbiakkan ikan zebra biru-perak. Seperti halnya tikus, ikan tersebut penting karena dapat digunakan untuk objek penelitian berbagai penyakit manusia, termasuk kanker.

Fasilitas itu adalah salah satu unit di Institut Karolinska, sebuah perguruan tinggi terkemuka di dunia yang sering memelopori penelitian-penelitian medis. Fasilitas tersebut, pada satu periode waktu tertentu, biasa menampung sekitar 20.000 ikan zebra.

Ikan zebra (Danio rerio) yang dikembangkan di sini tidak hanya untuk kebutuhan universitas tersebut tapi juga untuk lembaga-lembaga penelitian lain di dalam dan luar negeri.

Lars Brautigam, direktur medis fasilitas tersebut, mengatakan, selama 20 tahun terakhir, ikan kecil ini sering dianggap sebagai organisme contoh untuk penelitian medis.

“Anda dapat menggunakan ikan zebra dalam segala hal mulai dari penelitian kanker, Anda dapat mentransplantasikan sel kanker ke ikan zebra dan menguji obat kanker baru. Anda dapat mempelajari penyakit yang belum diketahui penyebabnya dengan ikan ini,” jelasnya.

Fasilitas inti ikan ZebraFasilitas inti ikan Zebra di Karolinska Institutet. (Foto: voaindonesia.com/Lars Bräutigam/Karolinska Intitutet)

Brautigam mengatakan, ikan ini disukai dalam penelitian karena mereka berkembang biak dengan cepat dan dalam jumlah besar. Pertumbuhan ikan ini juga luar biasa cepat. Setelah menetas, ikan ini dapat hidup sepenuhnya dan berenang dalam waktu lima hari kemudian. Siklus hidupnya juga sangat pendek.

“Siklus hidup yang pendek memungkinkan Anda menjalankan eksperimen dalam waktu yang sangat singkat karena Anda memiliki organisme yang berkembang sangat cepat dan memberi Anda kesempatan untuk mempelajari perkembangan organ, mempelajari perkembangan otak atau berbagai jenis penyakit kanker dalam waktu yang sangat singkat,” imbuhnya.

Danio rerio dinamai ikan zebra karena tubuhnya memiliki garis-garis pigmen horizontal yang menyerupai garis-garis pada tubuh zebra. Di habitat aslinya, ikan berukuran mungil ini banyak ditemukan pada perairan air tawar India, Bangladesh, Pakistan, Nepal dan Bhutan. Secara kasat mata, ikan ini memiliki warna yang berkilau perak dan biru eksotis. Tak heran, ikan ini banyak diminati sebagai peliharaan.

Di Indonesia, ikan zebra banyak dipelihara sebagai ikan akuarium. Dalam sebuah penelitian, ikan ini dilaporkan memiliki sejumlah keunggulan di antaranya dapat meregenerasi organ, meregenerasi retina, meregenerasi sumsum tulang belakang, meregenerasi bagian otak, dan organ dalam tertentu. Para peneliti menyebut, tiga hari setelah cedera jantung, ikan zebra meningkatkan kadar oksitosin di otaknya sebanyak 18 kali lipat. (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Warga Berstatus Ekonomi Lemah Lebih Rentan Kena Kanker
Namun, mereka dengan latar belakang ekonomi dan pendidikan rendah berisiko lebih tinggi