Faktor Ini Membuat Suara PPP Jeblok di Yogyakarta

Suara PPP berkurang di Yogyakarta. Ketua DPW PPP DIY Amin Zakaria menjelaskan alasannya.
Ketua DPW PPP DIY Amin Zakaria. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - PPP mengajukan keberatan atas berkurangnya perolehan suara di Sleman dan Bantul. Atas hal itu, proses rekapitulisasi penghitungan suara tingkat Provinsi, KPU DIY kembali diskors sampai Jumat, 10 Mei 2019.

KPU DIY memberikan kesempatan kepada KPU Sleman untuk melakukan proses penghitungan suara atas sikap keberatan dari PPP tersebut.

Ketua DPW PPP DIY Amin Zakaria mengatakan, mendapat laporan perolehan suara PPP untuk DPRD Sleman berkurang. Suara yang berkurang tersebut terjadi di Kecamatan Depok. Jumlah suara yang berkurang 1.508 suara.

Dia sudah meminta kepada caleg PPP mengajukan keberatan dan meminta hitung ulang. "Kalau ada selisih suara dan tidak sesuai antara dokumen, maka kami minta dibuka kotak suara agar suara yang diperoleh tidak berkurang," kata Amin di Yogyakarta, Rabu 8 Mei 2019.

Menurut dia, perolehan suara PPP yang berkurang tidak hanya terjadi di Sleman. Hal serupa juga terjadi di Bantul untuk Caleg DPRD DIY. Suara yang berkurang atas nama Caleg PPP nomor urut 1 Dapil Bantul Barat, Saifudin.

"Di Bantul suara Caleg PPP berkurang 2.000 suara. Saya sudah minta agar yang bersangkutan (Saifudin) menyiapkan berkas-berkasnya," kata Amin.

Berdasarkan hasil pleno KPU Bantul, total perolehan suara PPP untuk DPRD DIY Dapil Bantul Barat sebanyak 18.046 suara. Rinciannya; suara partai 6.208 dan sisanya suara gabungan caleg PPP. Sesuai catatan tim PPP, Siafudin memperoleh suara di atas 5.000 tapi dicatat hanya 3.000-an. "Jadi yang hilang 2.000 suara. Sampai saat ini belum kembali," katanya.

Menurut dia, DPW PPP DIY sudah mengajukan keberatan ke KPU. Alasannya, berkurangnya suara PPP mengancam perolehan kursi PPP yang diprediksi lolos ke DPRD DIY dari Dapil Bantul Barat.

"Kami akan memperjuangkan itu. Ini juga dikuatkan oleh saksi Caleg Dapil tersebut: tegasnya.

Amin membantah berkurangnya suara PPP tersebut bagian dari jual beli suara PPP; seperti juga diduga terjadi di Pamekasan Madura. "Kami berbaik sangka, semoga hanya salah input data. Kami belum melihat ke sana (jual beli suara), dan semoga tidak ada," jelasnya.

Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan membenarkan proses rekapitulisasi penghitungan suara tingkat Provinsi diskors. Skorsing dilakukan karena KPU Sleman masih melakukan proses penghitungan suara. "Dari pada (Kamis) belum selesai, disepakati rekapitulasi dilanjutkan Jumat besok," katanya.

Dia mengakui, rekapitulisasi suara di Sleman masih terjadi selisih suara yang dipersoalkan oleh PPP. Ada kejadian berkurangnya suara caleg terpilih di Sleman sehingga proses penghitungan dihitung ulang. "Kalau data tersebut (yang diajukan pemohon) betul, maka KPU harus melakukan pembetulan," ujarnya. 

Menurut dia, KPU Sleman sedang membuka plano untuk menghitung ulang suara sampai menelisik perolehan di level desa. Tujuannya untuk membuktikan adanya pengurangan suara Caleg PPP.

Hamdan mengatakan, untuk kejadian berkurangnya suara caleg PPP di Dapil Bantul Barat, seharusnya sudah diselesaikan di KPU Bantul. "Mestinya mereka komplain ke Bantul (saat rekapitulisasi). Jika ada klaim (dari PPP) harus ada bukti, lalu ada klarifikasi," katanya.

Namun, jika keberatan yang disampaikan hanya lisan tanpa data, KPU tidak akan menerimanya. "Kalau hanya klaim lisan tanpa data, ya tidak akan bisa diterima," tandasnya.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.