Jakarta - Beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat (AS) memboikot Facebook. Mereka tidak lagi memasang iklan di platform tersebut karena jejaring sosial itu dinilai tidak cukup bertindak dalam mengatasi ujaran kebencian.
Misalnya, perusahaan operator seluler Verizon Communications baru saja memboikot Facebook dengan alasan tersebut dan berlaku mulai Juli 2020.
"Kami menghentikan iklan kami sampai Facebook bisa membuat solusi yang bisa diterima dan membuat kita nyaman," kata Verizon, dikutip dari Antara, Sabtu, 27 Juni 2020.
Verizon saat ini merupakan perusahaan terbesar yang ikut memboikot Facebook.
Kelompok pembela hak asasi manusia (HAM) di AS mengadakan kampanye "Stop Hate for Profit", mereka mengajak berbagai perusahaan untuk memprotes Facebook, sebagai jejaring sosial terbesar dunia, karena tidak cukup piawai menangani ujaran kebencian, kekerasan dan misinformasi.
Merk perlengkapan mendaki gunung The North Face dan Patagonia juga menarik iklan mereka di Facebook. Patagonia menyatakan mereka menarik iklan di Facebook dan Instagram paling lambat akhir Juli 2020.
Produsen es krim Ben & Jerry's menghentikan seluruh iklan berbayar di Facebook dan Instagram mulai 1 Juli 2020.
Facebook mengatakan mereka sedang berdiskusi dengan kelompok pembela HAM.
"Kami menghormati keputusan mereka, dan tetap fokus pada pekerjaan penting menghapus ujaran kebencian dan memberikan informasi penting tentang pemungutan suara," kata wakil direktur bisnis global di Facebook, Carolym Everson.
Perusahaan Procter & Gamble Co, salah satu pengiklan terbesar di Facebook, menyatakan mereka sedang meninjau platform iklan dan menghentikan belanja apabila terdapat konten berisi kebencian.[]