Bantaeng - Forum Anak Butta Toa (FABT) melaksanakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 di Balai Kartini, Kamis, 29 Agustus 2019. Di hadiri oleh Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti beserta unsur Forkopimda, Kepala Kemenag, H Muhammad Yunus, serta para Kepala OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa.
Selain itu, peringatan HAN 2019 di hadiri pula oleh Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bantaeng, Hj Rahmah Arsyad, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bantaeng, Vinka Nandakasih serta sejumlah Tokoh Pendidikan, Tenaga Pendidik dan ratusan pelajar SD, SMP dan SMA se-Kabupaten Bantaeng.
Suatu kebanggaan bagi kabupaten berjuluk Butta Toa ini karena FABT merupakan pelopor terbentuknya forum anak Sulsel.
"Kita bersyukur bahwa Forum Anak Butta Toa menjadi inisiator terbentuknya forum anak di Sulawesi Selatan. Juga Musrembang Anak yang kita laksanakan di Kabupaten Bantaeng menjadi yang pertama dan inisiator di Sulawesi Selatan," kata Ilham saat memberikan sambutan.
Bupati bergelar Doktor Pemerintahan itu mengucapkan selamat Hari Anak Nasional. Dia berharap prestasi dan capaian progres yang dimiliki daerah ini bersama FABT serta seluruh elemen yang bersatu padu dengan Pemerintah terus ditingkatkan dimasa mendatang.
Kalau daerah lain hari ini mencanangkan membangun anak, di Bantaeng anak sudah membangun. Semoga semangat ini kita bisa tingkatkan dan berbuat lebih baik.
Dirinya juga menyampaikan untuk dapat memenuhi beragam kebutuhan anak Bantaeng melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pada moment tersebut, FABT mengutarakan 10 hal penting yang menjadi harapan anak Bantaeng. Hal tersebut tertuang dalam pembacaan Suara Anak Bantaeng.
Salah satunya mendorong Pemerintah dan Legislatif menuntaskan lahirnya Peraturan Daerah (Perda) terkait Perlindungan Anak.
HAN tingkat Kabupaten Bantaeng juga dihadiri Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), Askari. Dia menyampaikan bahwa forum anak di Kabupaten Bantaeng merupakan yang pertama di SulSel.
"Memang kalau melirik sejarah, forum anak Bantaeng inilah yang pertama di Sulawesi Selatan. Oleh karenanya Bantaeng harus jadi piloting project di Sulawesi Selatan," ungkapnya.
Menurutnya status itu menjadi sangat strategis untuk menghadapi tantangan yang semakin berat di masa mendatang. Salah satunya terkait pernikahan dini anak yang terus meningkat.
Forum anak diharapkan menjadi bagian penggerak dalam rangka menurunkan angka pernikahan dini anak melalui sosialisasi yang lebih optimal kepada masyarakat.
Di tingkat nasional, Sulsel masuk tigas besar angka pernikahan dini anak. Sementara di Sulsel, Kabupaten Bone dan Soppeng berada di urutan teratas dibanding Bantaeng yang jauh diurutan bawah.
Meski begitu, Askari berharap hal tersebut tidak membuat seluruh pihak lengah karena tren kekerasan perempuan dan anak semakin hari semakin bertambah.
"Untuk anak-anakku sekalian coba perkuat kampanye pernikahan usia anak di desa. Ini menjadi tugas kita, nanti akan kita launching juga program Masjid Ramah Anak untuk seluruh Kabupaten/Kota di Sulsel," ujarnya. []
Baca juga:
- Setampan Cowok Korea, Profil Ian, Anggota DPRD Bantaeng
- Anggota DPRD Bantaeng Resmi Dilantik
- ASN di Bantaeng Berangkat Kerja Menggunakan Sepeda