Evakuasi Warga, 12 Bus Anti Peluru Disiapkan

Ratusan Warga Asli Papua yang berdomisili di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Timika Papua minta ikut dievakuasi. Mereka minta akibat minimnya pelayanan kesehatan.
Bus Anti Peluru untuk Warga Bus Anti Peluru untuk Warga. (Foto: Tri)

Jayapura, (Tagar 20/11/2017) – Sebanyak 12 bus anti peluru disiapkan untuk mengevakuasi dan mengangkut warga ke Timika dengan pengawalan dari Satgas Terpadu TNI dan Polri.

Hal ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, MH, melalui rilis yang diterima Tagar dari Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, Senin (20/11).

"Ratusan Warga Asli Papua yang berdomisili di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Timika Papua minta ikut dievakuasi. Mereka meminta dievakuasi akibat minimnya pelayanan kesehatan, pendidikan, bahan makanan dan psikis yang dialami warga," ujarnya.

Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, MH mengatakan dua hari sebelumnya, tim satgas terpadu melakukan pendalaman terhadap warga di Banti dan juga berkoordinasi dengan pendeta setempat. Tujuannya membantu melakukan evakuasi atau merelokasi sementara karena masalah pelayanan pendidikan, bahan makanan, dan kondisi psikis warga.

"Sebenarnya keinginan tersebut sempat ditolak oleh warga, untuk dipindahkan sementara. Namun setelah satgas terpadu berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia, penampung sementara dan dukungan dan akan dijadikan solusi untuk pendidikan dan kesehatan," tuturnya.

Sebelumnya tim terpadu yang terdiri dari TNI-Polri mengevakuasi warga non Papua yang berdomisili di Banti, Kimbely dan kampung Longsoran sebanyak 344 orang baik wanita anak anak maupun pria. Sebagian warga yang dievakuasi telah kembali ke keluarga setelah diserahkan ke Paguyuban dan ada juga yang kembali ke pulau Jawa. (tri).

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.