Eropa Akan Izinkan Boeing 737 Max Terbang Lagi Januari

Eropa kemungkinan akan memberikan izin terbang lagi kepada Boeing 737 Max pada Januari setelah uji coba penerbangan pertengahan Desember ini
Boeing 737 MAX 8. (Foto: Boeing)

Cologne - Otoritas penerbangan Eropa kemungkinan akan mengizinkan Boeing 737 Max terbang lagi paling cepat pada Januari 2019. Uji coba penerbangan Boeing 737 Max akan dilakukan pada pertengahan Desember mendatang. Direktur Eksekutif Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) Patrik Ky mengatakan belum bisa memastikan kapan mencabut larangan terbang Boeing 737 Max yang diberlakukan pada Maret lalu.

Pihak Boeing menyatakan bahwa perusahaan akan mengembalikan performa pesawat setelah melakukan perubahan pada perangkat lunak di kokpit pesawat. Perbaikan itu dilakukan menyusul tragedi dua kecelakaan fatal pesawat Boeing 737 Max. "Bagi saya, itu akan menjadi awal tahun depan jika semuanya berjalan dengan baik," kata Patrick Ky seperti diberitakan dari Reuters, Selasa, 22 Oktober 2019.

Badan Penerbangan Amerika Serikat (FAA) yang paling bertanggungjawab untuk mencabut larangan terbang Boeing 737 Max. Beberapa regulator penerbangan termasuk EASA juga akan melakukan hal yang sama. Namun beberapa regulator kemungkinan membutuhkan waktu lama untuk mencabut larangan terbang itu.

Ky mengatakan EASA akan melakukan koordinasi yang intensif untuk membuka kembali penerbangan Boeing 737 Max. Namun kedua regulator memiliki proses dan persyaratan yang berbeda. "Mungkin kita ada perbedaan waktu beberapa minggu. Jadi penundaan ini hanya masalah administrasi," jelasnya.

Fakta dan Spesifikasi Boeing 737 Max 8Fakta dan Spesifikasi Boeing 737 Max 8

Seperti diketahui, perangkat lunak sistem penerbangan yang diperbaharui adalah, perangkat sensor angle of attack dalam sistem anti-stall milik Boeing 737 Max. Ini yang dikabarkan menjadi penyebab kecelakaan maut Lion Air dan Ethiopian Airlines yang menggunakan Boeing 737 Max beberapa waktu lalu.

Sebelumnya maskapai  penerbangan  Boeing mengaku telah menyelesaikan pembaruan terhadap perangkat sistem Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang telah disematkan dalam seluruh produk Boeing 737 Max, sejak dipasarkan pada 2011.

Pihak Boeing yang diwakili Chief Executive Officer (CEO) Dennis Muilenburg akan memberikan pemberitahuan resmi kepada publik mengenai pembaruan MCAS pada Selasa, 10 September 2019 mendatang seperti dilansir dari laporan Agence France-Presse (AFP).

Pembaruan sistem pada MCAS dipastikan akan mengacu pada standar keselamatan yang ditetapkan oleh beberapa komite keselamatan penerbangan di seluruh dunia seperti Amerika Serikat melalui Federal Aviation Administration (FAA) dan National Aeronautics and Space Administration (NASA) serta Uni Eropa melalui European Union Aviation Safety Agency (EASA).

Selain itu, pihak Pemerintah Brazil, Kanada, Cina, Uni Emirat Arab, Jepang, Singapura, dan Indonesia menetapkan standar keselamatan melalui Joint Technical Authorities Review (JATR).

Menurut pihak Boeing, pengiriman dan instalasi sistem baru MCAS tidak akan selesai dengan cepat. Setidaknya, diperkikaran beberapa minggu untuk mengirim dan meninstalasi sistem MCAS pada 382 pesawat Boeing 737 Max 3 yang saat ini dikandangkan di seluruh dunia, termasuk 10 unit milik Lion Air dan satu unit milik Garuda.

Berita terkait
Nasib Boeing 737 Max Seusai Pembaruan Sistem
Perusahaan aviasi asal Amerika Serikat (AS), Boeing mengaku telah menyelesaikan pembaruan sistem MCAS yang disematkan sejak 2011.
Boeing 737 Max 8, Tragedi Pesawat Paling Laris dari Boeing
Tragedi pesawat paling laris dari Boeing. Ada apa dengan Boeing 737 Max 8?
Tak Mau Seperti Ethiopian Airlines, Garuda Indonesia Kandangkan Boeing 737 MAX 8
Garuda Indonesia kandangkan Boeing 737 MAX 8, Garuda Indonesia Kandangkan Boeing 737 MAX 8.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya