Jakarta - Pemerintah terus berupaya untuk mengakhiri pandemi virus corona Covid-19 (C-19). Melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, RI menggandeng Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengembangkan alat pendeteksi Covid-19 berbasis laser.
Menurut Erick, BUMN farmasi siap berkolaborasi teknologi dengan perusahaan asal UEA dalam penanganan Covid-19. Sedianya, dua perusahaan BUMN, Kimia Farma dan Indofarma menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, G42 yang bermarkas di Abu Dhabi.
Direncanakan pada kuartal III 2021, G42 akan mengirimkan 10 juta dosis vaksin Covid-19 yang kini tengah menjalani uji klinis tahap III di Abu Dhabi.
Baca Juga: Tangani Covid-19, Erick Thohir: Dukungan NU Penting
Seperti dikutip dari Antara, Erick menyebutkan MOU itu ditekankan pada penerapan alat deteksi Covid-19 berbasis laser di Indonesia, kesepakatan kapasitas serta pengembangan produksi vaksin, farmasi, dan kerja sama yang luas di bidang layanan kesehatan, termasuk riset dan distribusi. "Saya berterima kasih kepada Ibu Retno (Menteri Luar Negeri) atas kelancaran road show yang sudah berlangsung di dua negara. Terutama di UEA yang hasilnya sangat maksimal. Tak hanya di bidang kesehatan, kita mencapai banyak kesepakatan, juga di bidang pangan dan energi yang menjadi prioritas kami dalam menghadapi perubahan yang disebabkan pandemi," katanya dalam jumpa pers virtual dari UEA.
Dalam MOU dengan G42, Kimia Farma dan Indofarma akan berbagi tugas. Indofarma, akan kolaborasi dengan G42 pada pengadaan test kit intelligence dengan teknologi laser untuk membantu penelusuran orang yang terpapar virus. Sedangkan Kimia Farma akan fokus pada pengembangan produk-produk vaksin, termasuk vaksin Covid-19 dan juga cakupan produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, serta pemasaran dan distribusi.
"Direncanakan pada kuartal III 2021, G42 akan mengirimkan 10 juta dosis vaksin Covid-19 yang kini tengah menjalani uji klinis tahap III di Abu Dhabi," tutur Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menurutnya, transformasi pada industri farmasi dalam negeri tidak membuat Indonesia menjadi jago kandang. "Kemampuan industri farmasi dalam negeri tak hanya mampu memenuhi kebutuhan nasional, tapi juga mampu menjadi partner yang baik dalam memperkuat produksi vaksin untuk pasar luar negeri," ucap Erick.
Erick menambahkan, kerja sama ini akan berlangsung untuk jangka panjang. Sedianya, G42 dengan Kimia Farma dan Indofarma akan melakukan penelitian bersama, alih teknologi, dan penggarapan pasar bersama vaksin untuk Timur Tengah dan Benua Afrika.
Baca Juga: Atasi Covid-19, Erick Thohir Pastikan Sinovac Halal
Sebelumnya Erick Thohir menyatakan pemerintah terus berupaya keras melewati situasi di tengah pandemi virus corona Covid-19 saat ini. Salah satunya berupaya menangani kesehatan masyarakat dan perekonomian secara bersamaan. "Yang kami tanamkan sekarang ini adalah, kesehatan pulih, ekonomi bangkit," katanya saat berdiskusi di kantor KADIN, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020. []
