Erdogan Temui Paus Soal Yerusalem

Pemimpin Turki dan kepala Gereja Katolik Roma tersebut secara bersama menentang keras kebijakan Presiden AS Donald Trump, dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Presiden Turki, Recep Tayyip ErdoganTemui Paus soal Yerusalem. (BBC.Com)

Vatikan, (Tagar 17/1/2018) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan segera mengunjungi Paus Fransiskus di Vatikan bulan depan untuk melakukan serangkaian pembicaraan terkait kemungkinan tentang keputusan kontroversial Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pemimpin Turki dan kepala Gereja Katolik Roma tersebut secara bersama menentang keras kebijakan Presiden AS Donald Trump, dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir tahun 2017.

Menurut laporan media internasional AFP dari keterangan Vatikan, kunjungan Erdogan ke Vatikan dimulai 5 Februari mendatang. Kunjungan diadakan menyusul percakapan telepon antara kedua pemimpin, yang punya keprihatinan mengenai krisis tersebut dan sepakat bahwa status quo harus tetap ada.

Paus Fransiskus berulang kali memuji upaya Turki menampung pengungsi Suriah dan mengatakan bahwa negara itu bisa menjadi "pendamai hebat" namun memperingatkan bahwa dia menentang "fanatisme dan fundamentalisme."

Terakhir, Paus bertemu Erdogan dalam lawatannya ke Turki pada November 2014 lalu. Sementara kunjungan Erdogan ke Vatikan, menjadi pertama dilakukan oleh presiden Turki sejak 1959.

Erdogan menyatakan harapannya untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan Uni Eropa setelah tidak akur pada 2017, terlepas adanya kekhawatiran dalam pelanggaran hak asasi manusia di Turki, terutama selama tindakan keras menyusul kudeta gagal pada Juli 2016.

Ketegangan meningkat pada 2016 ketika Paus mengecam pembunuhan orang Armedia pada Perang Dunia I sebagai genosida, membuat Turki murka.

Orang Armenia sudah lama mengupayakan pengakuan internasional bahwa pembunuhan itu adalah genosida, namun Turki berpendapat bahwa itu adalah tragedi kolektif di mana baik warga Turki maupun Armenia sama-sama terbunuh. (ant/ard)

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina