Jakarta - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai sektor pariwisata belum dapat menggeliat lagi dalam waktu dekat, meskipun Pemerintah RI telah menerapkan kebijakan new normal semasa pandemi Covid-19.
"Kalau seluruh Indonesia ya belum lah. Masih banyak daerah yang merah, atau bahkan hitam. Ya belum lah," ujar Agus ketika dihubungi Tagar, Selasa, 9 Juni 2020.
Kan ini pandemi, bukan ekonomi. Ya selesaikan dulu pandeminya.
Menurut dia, pagebluk virus corona yang menjadi penyakit menular ini menimbulkan dampak tersendiri bagi sektor pariwisata. Dia pun menyebut pemerintah perlu melakukan kajian terkait hal tersebut.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi Susun New Normal Sektor Pariwisata
"Semua harus menyiapkan namanya peta jalan yang paling gampang. Mau ke mana, peta jalannya itu kapan, terus mencapai itu kapan, bagaimana caranya, kan harus dibuat," ucap dia.
Agus juga menyatakan Kementerian Kesehatan berperan penting dalam permasalahan ini. Dia menilai, harus ada bukti yang menyatakan kasus Covid-19 telah mengalami penurunan agar sektor pariwisata kembali menggeliat.
"Kan ini pandemi, bukan ekonomi. Ya selesaikan dulu pandeminya. Tapi kan rakyat enggak mau diatur. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tapi enggak ada sanksinya, terus enggak dijalankan dengan baik," kata Agus.
Diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal untuk memulihkan kondisi ekonomi masyarakat yang jatuh akibat pandemi corona. Salah satunya di bidang pariwisata.
Baca juga: Industri Pariwisata Bali Menyongsong Era New Normal
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bahkan telah menyiapkan konsep pariwisata dalam menghadapi era new normal dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan penyusunan konsep new normal untuk sektor pariwisata masih terus dilakukan sembari menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Anas mengaku sudah membuat timeline tentang pemulihan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi.
"Sambil jalan, aturan kami buat sambil terus simulasi, karena ini kan hal baru yang saat ini kita hadapi. Kami membaginya dengan tahapan emergency, recovery, hingga penerapan new normal. Ini berlaku di berbagai sektor termasuk pariwisata. Terus kami simulasikan untuk penyempurnaannya," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Minggu, 7 Juni 2020. []