Empat Fakta Penyakit Meningitis

Berdasarkan data yang dirilis Pusat Informasi Bioteknikal Nasional Amerika Serikat, ada sekitar 8,7 juta orang mengidap meningitis pada 2015.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Meningitis merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Dilansir dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat (NCBI), penyakit ini diderita sekitar 8,7 juta orang pada 2015.

Selain itu, ada sejumlah fakta lain mengenai penyakit ini. Berikut Tagar merangkum empat fakta penyakit meningitis.

1. Pengertian dan Gejala Meningitis

Mengutip dari comomeningitis.org, meningitis merupakan suatu peradangan cairan membran yang menutupi bagian otak dan sumsum tulang belakang. 

Sejauh ini, diketahui meningitis disebabkan infeksi yang dibawa kuman, bakteri, jamur virus, dan parasit. Penyakit ini diyakini menyebabkan kematian satu sampai tiga juta orang setiap tahun.

Meningitis ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit kepala, leher kaku, demam, kebingungan, perubahan kesadaran, hingga fobia terhadap cahaya dan suara keras. Namun, pada anak-anak penyakit meningitis menunjukkan gejala lain, yakni mudah marah dan kerap mengantuk.

2. Jenis-jenis Meningitis

Diketahui, penyakit ini memiliki tiga jenis berdasarkan penyebabnya, seperti meningitis bakteri, meningitis virus, dan meningitis jamur.

Meningitis bakteri dipicu bakteri meningokokus, pneumokokus, dan Haemophilus Influenzae Tipe B (Hib). Selain itu, bakteri ecoli disebut-sebut dapat menyebabkan meningitis. 

Selain meningitis, bakteri tersebut dapat mengakibatkan septikemia atau keracunan darah.

Meningitis virus merupakan jenis radang selaput otak yang paling sering menyerang manusia. Oleh karena itu, jenis meningitis ini yang paling banyak membunuh manusia. 

Meski demikian, meningitis virus tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sumsum tulang belakang. 

Meningitis jamur merupakan jenis yang paling sedikit menyerang manusia. Penyakit ini disebabkan tubuh menghirup spora jamur. Biasanya, jenis meningitis ini menyerang orang yang kekebalan tubuhnya rusak seperti pengidap AIDS.

3. Pengobatan Meningitis

Biasanya, ada tiga metode pengobatan yang dilakukan untuk melawan meningitis. Pertama, melalui pemberian antibiotik dan kortikosteroid. Mengutip dari alodokter, ada beberapa antibiotik yang diberikan untuk mengobati meningitis bakteri, seperti cefotaxim dan ceftriaxone.

Sementara itu, meningitis virus diobati melalui pemberian antivirus berjenis anticlovyr. Selain pemberian antivirus, pengidap meningitis jenis ini harus banyak istirahat dan banyak minum air putih.

Meningitis yang disebabkan jamur dapat diobati dengan pemberian anti jamur amphotericin B atau fluconazole.

4. Fakta-fakta Lain

Manusia berusia 15 sampai 19 tahun merupakan kelompok usia yang paling rentan mengidap penyakit meningitis. Meski begitu, penyakit ini dapat menyerang semua manusia, bahkan bayi.

Selain itu, banyak orang yang pulih dari meningitis menderita gangguan kesehatan permanen, seperti kehilangan kemampuan pendengaran (tunarungu), kerusakan otak, sulit saat menerima pelajaran, hingga kehilangan anggota tubuh karena amputasi, terutama bagi pengidap septikemia. []

Berita terkait
Empat Penyakit Paling Langka di Dunia
Ada beberapa penyakit yang sangat jarang diidap orang di dunia ini sehingga mendapat predikat penyakit paling langka.
Mengatasi Depresi yang Dialami Sulli dan Joker
Joker dan mantan personel girlband f(x) Sulli sama-sama memiliki masalah dengan depresi.
Lima Tips Menjaga Kesehatan Otak Bagi Lansia
Salah satu organ yang harus dijaga khususnya bagi orang lanjut usia adalah otak. Karena otak menjalankan peran kesadaran dan kemampuan berfikir.