Empat Anak Terduga Teroris Jadi Saksi Kunci

Empat anak terduga teroris yang selamat dalam ledakan bom menjadi saksi kunci serangan teror di Sidoarjo dan Surabaya.
RS Bhayangkara Surabaya, tempat perawatan anak-anak terduga teroris yang selamat dari ledakan bom di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, dan Mapolrestabes Surabaya. (Foto: Istimewa)

Surabaya, (Tagar 15/5/2018) - Empat anak terduga teroris yang selamat dalam ledakan bom menjadi saksi kunci atas serangan teror di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, dan Polrestabes Surabaya. Saat ini keempat anak itu berada di RS Bhayangkara, tiga di antaranya menjalani perawatan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan setidaknya anak-anak ini tahu apa yang dilakukan orangtua mereka. Hal itu akan membuka informasi pergerakan dan bahkan hingga jaringan.

Empat anak tersebut adalah Aisyah Putri atau Ais (8) putri dari TM, pelaku bom bunuh diri yang menyerang Mapolrestabes Surabaya. Kedua orangtua dan dua saudaranya tewas akibat ledakan bom yang mereka bawa.

Ais selamat meski tubuhnya sempat terpental ke atas sekitar tiga meter sebelum terjatuh lagi. Ia bangkit beberapa saat setelah ledakan dan akhirnya diselamatkan oleh Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Rony. 

"Saat ini anak itu sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara," kata Kapolda.

Sedangkan tiga anak lainnya adalah Ainur Rahman (15),  Faisa Putri (11), dan Garida Huda Akbar (10). Ketiganya  anak dari Anton Febrianto (47) yang ditembak mati setelah bom rakitannya meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, dan menewaskan istrinya Puspitasari, 47, serta anak pertamanya Aulia Rahman (17).

Ainur Rahman selamat dalam ledakan bom di Rusunawa Wonocolo Blok B lantai 5 nomor 2 tersebut. Sedangkan dua adiknya mengalami luka dan sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara. 

"Yang selamat ini lagi menunggu adiknya di RS Bhayangkara," tambah Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Barung mengatakan, pihaknya sudah sempat meminta keterangan anak-anak itu secara singkat, namun karena kondisinya yang masih lemah maka belum bisa dilanjutkan. Semua pemeriksaan akan dilakukan setelah kondisi mereka pulih. 

"Kita doakan mereka semoga cepat pulih lagi," tandas Barung. (lut)

Berita terkait