Jakarta - Emiten bank milik grup investasi Malaysia, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan laba bersih konsolidasian Rp 4,09 triliun di 2021, melesat 104% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun 2020 sebesar Rp 2,01 triliun.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan, Selasa, 22 Februari 2022, penyaluran kredit naik 2 % menjadi Rp 144,64 triliun secara tahunan dari 2020 sebesar Rp 141,90 triliun.
Dengan perolehan tersebut, total aset naik 11% menjadi Rp 310,78 triliun pada Desember 2021.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 16% dari Rp 207,52 triliun menjadi Rp 241,34 triliun. Kenaikan itu berasal dari dana murah atau current account saving account (CASA) dari Rp 123,72 triliun menjadi Rp 148,04 triliun.
Perseroan mampu menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 3,46% (gross) dan 1,17% (net). Sementara untuk NIM dan BOPO, BNGA mampu mencatatkan rasio masing-masing sebesar 4,86% dan 78,97%.
Pendapatan bunga CIMB Niaga susut 9 persen yoy menjadi Rp 18,86 triliun dari sebelumnya Rp20,7 triliun.
Beban bunga juga ikut turun sebesar 30% secara tahunan menjadi Rp 5,7 triliun sehingga pendapatan bunga bersih bisa naik 5% menjadi Rp 13,08 triliun.[]
Baca Juga:
- Presiden Iran Tiba di Qatar Hadiri KTT Gas Dunia
- PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Empat Kota Naik ke Level 4
- Reforma Agraria Solusi Bagi Penyelesaian Masalah Pertanahan
- Perkuat Pertides, Kemendes PDTT Teken MoU dengan Unsuri Surabaya