Saham Meta Anjlok Lebih dari 26% di Bursa Wall Street

Saham perusahaan Meta mengalami penurunan bersejarah, 3 Februari 2022, setelah perusahaan media sosial raksasa itu melaporkan penurunan laba
Meta, logo rebranding baru Facebook, yang dicetak secara 3D dalam sebuah ilustrasi ini yang diambil pada 2 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta – Meta, yang dulunya dikenal sebagai Facebook, menempatkan banyak “telur” (investasi.red) virtual, dan juga miliaran dolar, ke dalam keranjang metaverse; dan Wall Street sangat cemas akan hal itu.

Saham perusahaan Meta mengalami penurunan bersejarah hari Kamis, 3 Februari 2022, setelah perusahaan media sosial raksasa itu melaporkan penurunan laba yang jarang terjadi karena kenaikan tajam pengeluaran, pertumbuhan pendapatan iklan yang goyah, persaingan dari TikTok dan lebih sedikitnya pengguna harian platform andalannya di Amerika.

Pada saat yang sama Meta menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar AS dalam rencana ambisius CEO Mark Zuckerberg untuk mengubah Meta Platform Inc menjadi realitas virtual, dengan membuat perusahaan “berbasis metaverse” itu.

Saham Meta turun lebih dari 26% menjadi 237,76 dolar AS pada perdagangan Kamis, 3 Februari 2022, sore, memangkas lebih dari 230 miliar dolar AS dari nilai keseluruhan perusahaan atau kapitalisasi pasarnya.

CEO Facebook Mark ZuckerbergTerlihat di layar sebuah perangkat di Sausalito, California, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengumumkan nama baru perusahaannya, Meta, dalam acara virtual pada Kamis, 28 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Dalam sejarah, penurunan nilai perusahaan ini merupakan yang terbesar dalam satu hari bagi sebuah perusahaan.

Analis di firma riset GlobalData, Rachel Jones, mengatakan kepada Kantor Berita Associated Press (AP), “Meta mengorbankan model bisnis intinya karena ketertarikannya pada metaverse. Bertaruh besar di metaverse bukan hal yang buruk, teknologinya akan menjadi besar dan memberi banyak peluang. Tetapi akan membutuhkan setidaknya satu dekade lagi untuk benar-benar berjalan lancar.”

Walaupun perusahaan teknologi terbiasa membuat taruhan besar pada ide-ide yang terdengar futuristik –yang terkadang menjadi kenyataan dan memberi hasil besar –Wall Street tidak menyukai ketidakpastian. Ada juga fakta yang tidak menyenangkan dari kesulitan berkelanjutan yang dialami Facebook dalam menangani dampak dunia nyata pada platform yang ada.

Direktur Riset di Forrester Research, Mike Proulx, mengatakan “ada kekhawatiran terus menerus bahwa tantangan masa lalu Facebook akan mengikuti Meta ke metaverse. Perusahaan ini memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan untuk meyakinkan konsumen bahwa ekspansi Meta pada metaverse merupakan hal yang baik.”

Sejak Meta menggunakan nama baru pada musim gugur lalu, perusahaan itu telah mengalihkan sumber daya dan mempekerjakan banyak insinyur – termasuk dari pesaing seperti Apple dan Google – untuk membantu Zuckerberg mewujudkan visinya (em/lt)/voaindonesia.com. []

Zuckerberg Umumkan Facebook Ganti Nama Jadi Meta

Facebook Ungkap Alasan Ubah Nama Jadi Meta

Saham Meta Jatuh, Zuckerberg Rugi 29 Miliar Dolar dalam Sehari

Mark Zuckerberg Diminta Menghadap Uni Eropa Mempertanggungjawabkan Skandal Data

Berita terkait
Saham Meta Jatuh, Zuckerberg Rugi 29 Miliar Dolar dalam Sehari
Saham Meta jatuh 26 persen, menghapus lebih dari 200 miliar dolar AS dalam penghapusan nilai pasar,
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya