Jakarta - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden di era SBY, Emil Salim menawarkan penggabungan sekaligus program vaksinasi dan tes Covid-19.
Emil melontarkan idenya itu lewat cuitan akun Twitter pada Rabu, 6 Januari 2021.
Dia mengatakan, bila pemerintah sedang merencanakan vaksinasi corona secara massal, apakah hal itu bisa digabungkan dengan tes covid.
"Jika sedang direncanakan vaksinasi anti-Covid secara massal, mungkinkah menggabungkannya dengan test-Covid," kata eks Menteri Lingkungan Hidup tersebut.
Langkah itu menurut dia dilakukan, agar yang terekam virus bisa segera ditangani tanpa vaksinasi.
"Yang bebas virus dibentengi oleh vaksinasi, sehingga Covid-19 diperangi secara tuntas?" tulisnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada 13 Januari 2021.
Jokowi rencananya akan menjalani suntik vaksin bersama sejumlah pejabat negara dan disiarkan secara live kepada publik.
"Presiden akan divaksin Rabu, 13 Januari dan tata cara prosesnya akan dibahas Jumat, 8 Januari 2021 ini," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa, 5 Januari 2021.
Bapak/Ibu Gubernur, kepala daerah, tolong persiapan, pilih orangnya, karena tanggal 14 - 15 kita akan mulai lakukan vaksinasi di daerah
Indonesia sudah menerima tiga juta dosis vaksin Covid-19 buatan pabrikan farmasi Tiongkok Sinovac.
Vaksin tersebut tiba dalam dua kloter, yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.
Baca juga:
- Penjelasan Menkes soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Izin Edar Belum Terbit, Ini Alasan Vaksin C-19 Sudah Didistribusikan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, setelah penyuntikan perdana pada 13 Januari 2021, Pemerintah akan membagikan vaksin tersebut secara serentak di 34 provinsi, yakni 14-15 Januari.
Menkes juga memikirkan masalah kepercayaan dan partisipasi. Untuk merebut kedua hal tersebut, dilakukan program vaksinasi gratis secara bertahap.
Diawali oleh tiga kelompok yaitu pejabat publik pusat dan daerah, pengurus Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan dan key leader kesehatan daerah, dan tokoh agama daerah.
"Arahan Bapak Presiden jelas, akan dilakukan secara serentak, diawali di pusat, kemudian dilanjutkan di daerah, melibatkan tokoh masyarakat dan kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh, misalnya, untuk diikutsertakan," kata Budi.
Kepala daerah juga diminta untuk menyiapkan para warga, yang akan mendapatkan fasilitas program vaksin Covid-19 secara prioritas.
"Bapak/Ibu Gubernur, kepala daerah, tolong persiapan, pilih orangnya, karena tanggal 14 - 15 kita akan mulai lakukan vaksinasi di daerah, terutama provinsi. Kemudian untuk proses vaksinasi, terutama tenaga kesehatan, tolong dibagi dua tahap," tukasnya. []