Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Meroket, Pengamat: Hati-hati dengan Isu Tak Terduga

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang Prabowo-Sandiaga.
Cawapres nomor urut 1 K.H. Ma'ruf amin mengikuti Debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 19/3/2019) - Hasil survei terbaru dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, elektabilitas pasangan calon nomor urut satu (01) Jokowi-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang pasangan calon nomor urut dua (02) Prabowo-Sandiaga.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 57,6 persen, sementara Prabowo-Sandiaga sebesar 31,8 persen, sisanya 10,6 persen responden menyatakan tidak tahu atau rahasia.

Elektabilitas kedua paslon ini diperoleh saat SMRC melakukan survei dengan proses wawancara tatap muka, pada 24 Februari-5 Maret 2019. Pertanyaan yang diajukan pada responden yaitu 

"Seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden berikut?".

ElektabilitasElektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi. (Infografis: Tagar/Rully Yaqin)

Lalu, 30 hari menjelang Pilpers, apakah elektabilitas kedua paslon masih ada kemungkinan untuk berubah?

Menurut Pengamat Politik dari Unversitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, jika tidak ada isu yang menggerus dapat dipastikan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin akan tetap diatas Prabowo-Sandi dalam 30 hari kedepan.

"Jika tidak ada isu yang bisa menggerus kubu 01 tentu kubu 01 akan bisa bertahan. Jika masih stabil seperti saat ini, kubu 01 akan tetap di atas kubu 02," jelas dia kepada Tagar News, Senin (18/3) malam.

Karena, hingga kini belum ada isu yang bisa sampai menjatuhkan citra dari Jokowi-Ma'ruf Amin. Meski, eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy adalah Wakil Ketua Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) tapi, kasusnya tidak akan berimbasnya pada citra paslon nomor urut satu (01).

"Kasus Rommy tak akan terlalu berpengaruh ke kubu 01. Hanya berpengaruh pada PPP. Kasus Rommy sifatnya personal. Tak ada hubungannya dengan paslon 01," terangnya.

Salah satu hal yang mungkin dapat menggoyang elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin apabila Jokowi, maupun Ma'ruf melakukan blunder dengan skala besar, yang bisa meruntuhkan citra paslon. Seperti yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat Pilgub DKI Jakarta 2017, blunder menistakan agama.

"Kecuali jika ada blunder politik yang dilakukan oleh Paslon 01 terkait isu agama. Atau jika ada turbulensi ekonomi. Maka kubu 01 bisa membalikan keadaan," jelasnya.

Jadi, paslon nomor urut satu (01) masih bisa bernafas lega. Sebab, 30 hari menjelang Pilpres 2019, menurutnya posisi Jokowi-Ma'ruf Amin masih aman.

"Karena belum ada isu yang bisa menjatuhkan citra kubu 01. Semua masih dalam kendali petahana," tandas Direktur Eksekutid Indonesia Political Review (IPR) tersebut. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.