Medan - Dua hasil survei terbaru sama-sama menunjukkan unggulnya elektabilitas pasangan calon Wali Kota - Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution - Aulia Rahman.
Pertama, melalui hasil survei internal Partai Gerindra yang dilakukan pada 9-21 Oktober, elektabilitas Bobby - Aulia mencapai 68,78 persen.
Ke dua, dari Lembaga Survei dan Sosialisasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (LSS UINSU).
Survei LSS UINSU pada 21-23 Oktober tersebut menunjukkan bahwa pasangan Bobby - Aulia unggul 10,6 persen dari pasangan Akhyar - Salman.
Di mana elektabilitas paslon Bobby - Aulia 31,4 persen dan Akhyar - Salman memperoleh 20,8 persen.
Menanggapi dua hasil survei tersebut, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Indra Fauzan, mengatakan bahwa program yang kuat dan kedekatan dengan warga menjadi kunci keunggulan Bobby - Aulia.
Pertarungan atau isu yang menyentuh ranah personal itu tidak banyak mempengaruhi
"Saya melihat bahwa dari dua pasangan yang ada di Pilkada Medan kali ini, pasangan Bobby - Aulia lebih banyak menyampaikan program-program strategis yang mengarah langsung kepada solusi atas banyaknya masalah yang dirasakan warga," katanya, Kamis, 29 Oktober 2020.
Menurutnya, cara pendekatan yang dipakai pasangan Bobby - Aulia dalam berkampanye atau memaparkan program ke tengah-tengah masyarakat, juga sangat tepat.
"Bisa sama-sama kita lihat bahwa Bobby mampu membangun kedekatan ke semua kalangan. Jadi ada dua kuncinya, program dan dekat dengan warga," sambung Indra.
Sebaliknya, jelas Fauzan, pasangan nomor urut 1 Akhyar - Salman dan tim pemenangannya lebih banyak berputar pada hal-hal yang bersifat personal.
"Pertarungan atau isu yang menyentuh ranah personal itu tidak banyak mempengaruhi. Hanya elite-elite yang banyak berbicara soal itu. Elektabilitas Akhyar - Salman sulit menguat karena mereka lebih banyak mengirim pesan-pesan kampanye yang bersifat personal, bukan program yang menyentuh masyarakat akar rumput," ucapnya. []