Ekspor Senjata China Turun Meskipun Pelanggan Loyal

Pangsa pasar global ekspor senjata China turun karena senjata buatan negara itu umumnya belum teruji dalam pertempuran
Ilustrasi: Drone helikopter AV500 buatan China ikut dipamerkan dalam pameran drone di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pangsa pasar global ekspor senjata China turun karena senjata buatan negara itu umumnya belum teruji dalam pertempuran dan masih ada biaya-biaya lain, termasuk biaya politik, kata para ahli.

Penjualan senjata China, negara dengan kekuatan ekonomi No. 2 di dunia, pada 2016-2020 turun 7,8% dibandingkan dengan rentang lima tahun sebelumnya, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute. Dalam hal pangsa pasar, data itu menunjukkan, ekspor senjata China turun dari 5,6% menjadi 5,2%.

Dukungan layanan purna jual untuk perangkat keras China seringkali menguras biaya yang besar dibandingkan dengan harga jual yang lebih rendah. Biaya itu juga lebih besar dibandingkan biaya yang ditetapkan pengekspor senjata lain.

Peneliti keamanan maritim di Nanyang Technological University, Singapura, Collin Koh, mengatakan gesekan politik dengan China juga membuat pembeli asing menjauh dari China, terutama jika impor memerlukan integrasi dengan sistem non-China.

Koh menambahkan, senjata China yang umumnya belum teruji di medan tempur membuat beberapa pembeli bertanya-tanya apakah senjata-senjata itu berfungsi baik. Banyak jenis senjata buatan Amerika telah teruji dalam pertempuran sehingga lebih diakui oleh kalangan importer (ka/lt)/voaindonesia.com. []

Dibuat di China Dijual ke Seluruh Dunia

China Kecam Sanksi Amerika Serikat untuk Pejabat China

Rusia Selalu Dukung China dalam Sengketa dengan Negara Ketiga

Filipina Protes Legislasi UU Pertahanan Pantai China

Berita terkait
Sekjen NATO Desak China Batasi Penyebaran Senjata Nuklir
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg mendesak China untuk ikut dalam upaya internasional membatasi penyebaran senjata nuklir