Ekspor Kedua Kapal Perang Buatan Indonesia

Ryamizard mengaku, bangsa ini patut berbangga karena PT PAL Indonesia mampu melakukan ekspor kedua kalinya untuk jenis kapal perang.
Sejumlah prajurit Angkatan Laut Filipina mengamati Kapal Perang Strategic Sealift Vessel pesanan The Department Of National Defense Armed Forces Of Philippines saat pelepasan kapal itu di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/5). Kapal yang memiliki panjang 123 meter, lebar 21 meter, berkapasitas 621 penumpang, berbobot 7.200 ton dan mampu bertahan di lautan selama 30 hari tersebut diproduksi atas hasil lelang Internasional yang diadakan Kementerian Pertahanan Filipina pada 2014 silam. (Foto: Ant/Zabur Karuru)

Surabaya, (Tagar 2/5/2017) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengakui sejumlah negara tertarik dengan produk perang buatan Indonesia, salah satunya kapal perang buatan PT PAL Indonesia.

"Kalau untuk kapal perang masih ke beberapa negara yang selama ini ada, seperti Filipina. Namun untuk senjata dan segala macam ada juga ke negara-negara Arab," kata Ryamizard, usai melepas ekspor kapal perang kedua buatan PT PAL Indonesia ke Manila, Filipina di Dermaga Sisi Timur, Divisi Kapal Niaga, Ujung Surabaya, Selasa (2/5).

Pada pelepasan kapal perang kedua itu, Ryamizard mengaku, bangsa ini patut berbangga karena PT PAL Indonesia mampu melakukan ekspor kedua kalinya untuk jenis kapal perang. Hal itu membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu menyelesaikan pesanan secara tepat waktu.

PT PAL Indonesia unggul dalam tender pengadaan kapal perang Filipina karena menang dalam desain kapal, harga, dan yang terpenting adalah proses waktu pengerjaan kapal.

Spesifikasi kapal ekspor kedua ini tidak jauh berbeda dengan kapal perang pertama, yakni memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter, dan dapat digunakan untuk operasi militer dalam penanggulangan gangguan keamanan dan ketentraman di wilayah territorial Filipina.

Kapal juga mampu menampung 621 penumpang, dan bertahan di lautan selama 30 hari dengan bobot maksimal 7.200 Ton, serta memiliki kecepatan 16 knots dengan mesin pendorong 2 X 2,920 kW.

Selain itu, kapal juga mampu menampung tank, kendaraan tempur, mobil tumah sakit, hingga kapal patroli dan transporter, dan merupakan kapal hasil inovasi dari produksi kapal "Landing Platform Dock (LPD) alih teknologi dengan Korea Selatan. (Rif/Ant)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.