Eksotisme Pantai Perawan Pulau Dolphin

Menelusuri Pantai Perawan di Pulau Dolphin, Kepulauan Seribu, Jakarta. Tempat terbaik menyambut mentari pagi.
Snorkeling di Taman Nasional Kepuluan Seribu Jakarta. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Jakarta - Tidak seperti hari-hari biasanya, pagi itu terasa amat merdu mendengar debur ombak menghempas tepi pantai perawan. Masih teringat dengan jelas, suara alam memadu merdu dengan kicau burung meningkahi waktu fajar, saat berpelesir ke Pulau Dolphin.

Pulau Dolphin termasuk dalam kawasan Pulau Kelapa, wilayah Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Ternyata nikmat juga mencari ketenangan pikiran, mendirikan tenda di pulau tak berpenghuni ini. Terlebih pada periode Juli-Agustus yang menjadi waktu berpelesir terbaik, saat langit sedang cerah-cerahnya menyinari daerah tropis di utara Teluk Jakarta ini.

Mengenyahkan awan gelap, membuka tabir pagi.


Benar saja anugerah yang saya dambakan mulai terbentang di ufuk timur. Bias cahayanya menembus rerimbunan dedaunan. Jendela pagi telah dibuka, ini waktu yang tepat melangkahkan kaki menuju Pantai Perawan, yang hanya berjarak 100 meter dari tenda.

Kian dekat bibir pantai, hamparan pasir putih makin memikat pandang. Ternyata di sana sudah ada beberapa orang duduk di pasir putih dengan tatapan tersandera, menunggu inci demi inci momen kemunculan sang surya.

Pulau DolphinMenyambut mentari pagi di Pantai Perawan, Pulau Dolphin. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).
Gradasi langit pun berubah, dari jingga, menjadi kuning, kemudian mengilau bagai emas. Mengenyahkan awan gelap, membuka tabir pagi.

Gugusan pulau di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu kini bisa dipandang dengan mata telanjang. Tidak seperti semalam, hanya ada sinar purnama dan kerlip bintang yang membuat air laut berkilauan.

Pengunjung yang Takjub

Dalam suasana tenang, nyaris hening, tiba-tiba saja hadir tiga wanita muda berparas menawan. Wajahnya terkesima saat menyusuri pantai perawan. Mereka mengambil ancang-ancang, kemudian memilih balap lari tanpa alas kaki. Pemenangnya dinilai dari siapa yang berhasil tercepat nyemplung ke laut.

"Segar banget beneran. Ayo mandi pagi sini," teriaknya riang, sambil melambaikan tangan ke arah temannya yang baru datang. 

Namun wanita berambut pirang itu, menggelengkan kepala sambil tersenyum. Ia memilih merebahkan badan di pasir putih, menikmati hangatnya mentari.

Ini tempat bikin jatuh cinta rasanya.


Cindy, gadis berparas ayu ini mengaku sangat terkesima dengan eksotisme suasana pagi di Pulau Dolphin. Senyum semringahnya tidak bisa ia umpatkan. Hari itu ia nampak sangat bahagia. 

Wanita kelahiran Semarang itu mengaku mendapati sisi klimaks. Begitu terpesonanya dia disuguhi lansekap menawan saat bertamasya ke Pulau Dolphin. Perjalanan meletihkan yang Cindy tempuh kini terbayar sudah.

"Klimaks bangat ini rasanya. Enggak nyesel meskipun kemarin puyeng, mual, lalu muntah (mabuk laut) waktu di kapal. Sekarang happy banget ha-ha-ha. Ini tempat bikin jatuh cinta rasanya," imbuh dia.

Pehobi fotografi itu nampak tidak ingin kehilangan momen emas. Tangannya mulai sibuk mengubek-ubek isi dalam tas. Ternyata Cindy mengeluarkan sebuah kamera berwarna hitam. 

Pulau Dolphin 2Wisatawan mencuri waktu liburan ke Pulau Dolphin, Kepulauan Seribu, Jakarta. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Ia memotret ke segala penjuru pulau. Menurut Cindy, foto yang ia hasilkan akan menjadi kenangan abadi. Dia mengatakan, dalam 5 hingga 10 tahun lagi Pulau Dolphin akan berubah. Bisa karena faktor abrasi, namun tak tertutup kemungkinan ada investor yang tergiur membangun resort di kawasan perkemahan ini.

Kedua temannya yang sedang asyik snorkeling, ia panggil dengan suara lantang. Cindy menginginkan mereka melompat dalam hitungan ketiga.

"Loncat sekuat tenaga. Dapet siluet nih keren banget" teriaknya girang.

Retribusi Tidak Resmi

Meski tergolong pulau tidak berpenghuni, pada akhir pekan dan hari libur nasional, terdapat tiga warung yang selalu buka menjajakan makanan dan minuman ringan untuk para tamu yang berkunjung ke Pulau Dolphin.

Seorang pengelola warung, Hendra, menerangkan, bila ingin bermalam di pulau ini maka dikenakan biaya Rp30.000 per orang. 

Meski tidak dapat mengunjukkan karcis resmi, kocek yang wajib dikeluarkan wisatawan menurutnya hitung-hitung sebagai dana kebersihan, sekaligus untuk membantu perekonomian masyarakat setempat.

"Satu orang dikenai Rp 30 ribu kalau menginap ya. Kita nanti yang urusin sampah-sampah yang ditinggalkan pendatang. Tenang aja," tuturnya, sambil menghembuskan asap rokok yang sedang ia hisap.

Pulau DolphinKamping di Pulau Dolphin ditarik retribusi Rp30.000 (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Hendra menjelaskan, dengan dana yang terkumpul dari retribusi yang selama ini ia tariki, selanjutnya dialokasikan untuk membangun empat unit toilet. Menurut dia, bangunan ini pasti bermanfaat bagi pengunjung, terlebih bagi yang menginap.

"Kan repot kalau tidak ada toilet. Orang mau mandi, bilas, modol, terus ganti baju, gimana dong?," cetusnya.

Akses Menuju Pulau Dolphin

Taman Nasional ini mempunyai sumber daya alam (SDA) yang khas, dianugerahi keindahan alam laut dengan ekosistem karang yang unik bertaburan terumbu karang dengan ikan hiasnya di beberapa titik snorkeling.

Selain itu pulau yang terletak di utara Teluk Jakarta ini juga kaya akan ikan konsumsi, kepiting, cumi, dan moluska. Bila beruntung, traveler bisa melihat penyu, lumba-lumba hidung botol, kucing hutan, elang jawa, biawak, dan ular sanca.

Naik kapal motor seharga Rp62.000 dari Pelabuhan Kali Adem.


Ada dua cara untuk mencapai Pulau Dolphin dari Jakarta Utara. Bila kamu tergolong memiliki kocek tebal, maka bisa menyeberang melalui pelabuhan Marina di Ancol.

Pulau SeribuAkses utama menuju Pulau Dolphin menyewa perahu dari Pulau Harapan. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Namun lebih banyak petamasya menggunakan jalur utama, yakni naik kapal motor seharga Rp62.000 dari Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, menuju Pulau Harapan. Perjalanan ini memakan waktu paling lama 3 jam.

Setiba di Pulau Harapan yang padat penduduk itu, selanjutnya harus menempel guide travel yang memiliki perahu satu mesin untuk menyusur pulau. Mereka yang nantinya akan mengantar jemput penumpang, dengan variasi harga mulai dari Rp350.000 sampai Rp450.000. 

Bagi Orang Pulau, Perahu Adalah Mobil

Kholil, guide travel Pulau Harapan menjelaskan, bagi orang pulau yang sudah memiliki perahu sendiri bisa diibaratkan mempunyai kendaraan mobil yang siap mengangkut orang banyak.

Hal ini baginya menjadi sebuah investasi. Sebab, bila tidak ada wisatawan, daripada perahunya menganggur, bisa ia sewakan ke nelayan dengan pembayaran harian.

Pria berdarah Bugis ini sehari-hari bekerja sebagai guru olahraga di Pulau Harapan. Ia sudah menetap di sana selama 20 tahun.

"Kalau weekend cari tambahan lagi menjadi guide travel. Kalau sepi pengunjung ya saya sewakan ini kapal sama nelayan. Punya kapal di pulau adalah investasi besar. Ibaratnya kita punya mobil," kata dia.

Kholil mengungkapkan, memiliki satu perahu diperlukan budget yang berkisar dari Rp 60 juta hingga Rp 80 juta. "Itu mau rakit perahu sendiri atau beli langsung jadi, dananya kira-kira segitu," jelasnya.

Ia pun tak menampik bila sektor pariwisata menjadi ladang rezeki baginya. Setidaknya, kata dia, sekadar untuk menyambung hidup bersama istri dan seorang putrinya di Pulau Harapan. Di sini ia memiliki tiga home stay yang disewakan harian, harganya tidak mencekik.

Pulau SeribuPerahu yang akan mengantarkan wisatawan untuk susur pulau. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Kholil mengaku kerasan tinggal dan bekerja di Pulau Harapan. Bersama keluarga, ia tidak terbersit untuk mencari peruntungan lain di luar pulau. Profesi yang ia geluti saat ini, dia yakini sudah menjadi jodohnya.

"Mendingan hidup di pulau, selain dapat gaji sebagai tenaga pengajar meski tak besar, weekend nyambi guide travel pun pemasukan oke. Kalau ikuti nafsu yang namanya harta bakalan lapar terus. Yang penting kita jangan lupa bersyukur aja," kata dia.

Kholil berharap agar pemerintah makin memperhatikan sektor pariwisata Indonesia, khususnya di ibu kota Jakarta. Menurut dia, negeri ini jauh lebih menawan ketimbang Thailand.

Ia menilai, sektor ini bila diseriusi akan menjadi devisa utama negara. "Indonesia lengkap, laut dan gunung banyak yang cantik-cantik. Sekarang tinggal action pemerintah saja. Kalau mereka serius maka Indonesia berpotensial menyalip Thailand soal kunjungan wisatawannya," kata Kholil.

Baca juga:

Berita terkait