Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dongkol dengan eks Alumni 212 Faisal Assegaf yang menyebutkan dirinya sebagai 'Ratu Bajak Laut'. Meski Susi kesal, dia elegan dan tidak emosional menanggapi cuitan Faisal lewat akun Twitter @faisalassegaf.
"Makanya BACA lengkap sampai dengan selesai!!!! Sebelum menghujat orang sembarangan!!!!," tulis Susi di akun Twitternya @susipudjiastuti diikuti unggahan situs berita yang menginformasikan tentang dia.
Tanggapan Susi itu terlihat menyindir cuitan Faisal Assegaf di media sosial, yang telah menuduh dirinya sebagai ratu bajak laut, karena pernah jadi buronan polisi.
Solar itu justru saya berikan untuk nelayan di Simeuleu, karena di sana susah mendapatkannya.
Setelah ditelusuri, artikel itu dimuat lima tahun silam dengan judul Menteri Susi Ternyata Pernah Jadi Buronan Polisi. Artikel itu menceritakan perempuan berusia 54 tahun itu pernah diburu polisi di Sumatera Utara, karena membawa 5 ton solar bersubsidi dari medan ke Simeuleu, Aceh.
Berdasarkan artikel yang pernah dimuat itu, dia meminta Faisal Assegaf tidak langsung menuduh Susi sembarangan. Sebelumnya, lewat akun Twitter, Faisal Assegaf mengatakan perempuan kelahiran 15 Januari 1965 pernah terlibat mencuri BBM bersubsidi.
"Wong Susi Pudjiastusi sebelum jadi menteri jg mantan buronan polisi, terlibat mencuri BBM bersubsidi. Makanya saya sebut dia "Ratu Bajak Laut". Mencuri bantuan BBM milik rakyat rakyat kecil, itu sangat bejat!," kata Faisal Assegaf dalam akun twitternya @faisalassegaf.
Meresponi pernyataan Faisal, Susi mengungkapkan dirinya saat itu tidak berniat menyelundupkan solar. Dia hanya berkeinginan solar itu nantinya bisa digunakan oleh nelayan kecil yang berada di Simeuleu.
"Solar itu justru saya berikan untuk nelayan di Simeuleu, karena di sana susah mendapatkannya," kata Susi.
Kata Susi, solar itu ternyata bukan hanya untuk nelayan saja. Tetapi, saat itu solar itu bisa digunakan masyarakat untuk generator listrik. "Agar listrik penduduk bisa menyala," ucap dia.
Dia mengakui posisinya saat itu masih menjabat sebagai Direktur Susi Air. Dengan tuduhan yang dilontarkan Faisal, Susi menuturkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai ladang para mafia. Apalagi BBM bersubsidi itu banyak dimanfaatkan oleh kapal-kapal asing.
"Bahkan ada kapal dinas pemerintah yang menjual solarnya di tengah laut, makanya jarang berpatroli," ujarnya.
Baca juga: