Susi Pudjiastuti, Menteri Terpopuler di Medsos

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi menteri terpopuler di sosial media.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto: Tagar/Switzy Sabandar)

Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi menteri terpopuler di sosial media. Popularitasnya merujuk pada jumlah pengikut akun media sosial Instagram dan Twitter mencapai angka 3,29 juta followers.

Temuan ini berdasarkan riset yang dilakukan Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM. Tim peneliti yang terlibat, meliputi, Treviliana Eka Putri, Fauzi Ananta, Masgustian, dan Wava Carissa Putri.

Riset populer berjudul Popularitas Media Sosial Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK ini meneliti tipe interaksi para menteri di media sosial.

Latar belakang riset sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari kabinet yang hampir memasuki tahap akhir masa bakti. Berbagai polemik dan permasalahan telah dihadapi oleh semua menteri sekaligus mewarnai popularitas dalam pengabdian selama lima tahun terakhir.

"Rentang waktu pengambilan data Twitter dan Instagram per 25 Mei 2019 dan akun yang masuk dalam kriteria pengambilan data adalah akun tokoh yang real dan bukan akun kelompok maupun institusi," ujar Treviliana dalam jumpa pers di Fisipol UGM, Senin 1 Juli 2019.

Ia mengambil data menggunakan platform Twitonomy untuk dataset tweet masing-masing akun Twitter dan manual untuk dataset Instagram. Data diambil dari 34 menteri yang masih aktif.

Hasilnya, jumlah menteri yang memiliki akun Instagram resmi sebanyak 22 orang, sedangkan yang memiliki akun Twitter resmi ada 26 orang, dan empat menteri tidak memakai media sosial Instagram dan Twitter.

Mereka adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Treviliana menuturkan riset juga menemukan strategi unik dan khas yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di media sosialnya. Unggahannya didominasi dengan Bahasa Inggris dan hal ini bisa dipahami karena followers akunnya juga banyak yang berasal dari luar negeri.

Riset juga menunjukkan fakta faktor usia tidak mempengaruhi keaktifan di media sosial. Menkopolhukam Wiranto yang merupakan menteri tertua, berumur 72 tahun, justru lebih aktif di media sosial ketimbang Basuki Hadimuljono yang tidak memiliki media sosial Instagram dan Twitter. Bahkan, Wiranto masuk jajaran lima menteri terpopuler di media sosial.

CfDS juga menemukan fakta media sosial ternyata tidak hanya diisi oleh kehadiran menteri yang memiliki pengikut banyak. Melalui analisis data Google Trends untuk mengambil data topik terpopuler pada 1 Maret sampai 20 Juni 2019 ternyata popularitas menteri berganti-ganti.

Ini menarik karena Rini Soemarno tidak memiliki akun media sosial pribadi untuk berinteraksi dengan masyarakat di dunia digital

Menteri BUMN Rini Soemarno pernah mendominasi dan menjadi populer pada April lalu seiring dengan isu penggantian BUMN dengan super holding.

"Ini menarik karena Rini Soemarno tidak memiliki akun media sosial pribadi untuk berinteraksi dengan masyarakat di dunia digital," tutur Treviliana.

Berikut hasil riset CfDS.

Lima menteri populer di Twitter:

1.Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti)

Followers 964.213

Tweets 23.461

Engagement 1.468.315

2.Lukman Hakim S (@lukmansaifuddin)

Followers 469.513

Tweets 27.516

Engagement 494.896

3.Wiranto (@wiranto1947)

Followers 385.512

Tweets 2.548

Engagement 225.335

4. Imam Nahrawi (@imam_nahrawi)

Followers 350.954

Tweets 6.690

Engagement 761.361

5. Hanif Dhakiri (@hanifdhakiri)

Followers 324.007

Tweets 53.601

Engagement 10.737

Lima menteri populer di Instagram:

1.Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti115)

Followers 2.332.564

Post 288

2.Sri Mulyani (@smindrawati)

Followers 1.390.970

Post 288

3.Imam Nahrawi (@nahrawi_imam)

Followers 389.323

Post 2.948

4.Retno Marsudi (@retno_marsudi)

Followers 182.505

Post 457

5. Hanif Dhakiri (@hanifdhakiri)

Followers 166.209

Post 1.854[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.