TAGAR.id, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini Pemerintah memang mengatur dan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu sendi-sendi ekonomi negara.
Kendati telah diambil alih oleh negara, Kiai Ma'ruf menilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sejak awal juga memberi perhatian terhadap ekonomi syariah, mendapat pahala dari kebaikan yang ditanam sebelumnya.
"Sebenarnya ekonomi syariah sudah jadi ekonominya negara sekarang itu sudah ya. Tidak usah marah-marah MUI. Insyaallah pahalanya tetap dapet. Kan ada (yang mengatakan), siapa yang membuat satu langkah kebaikan, kemudian itu terus dilakukan, dijalankan oleh orang, maka akan terus mendapatkan," ujar Kiai Ma'ruf saat hadir di Milad MUI beberapa waktu lalu seperti dikutip dari YouTube Wapres, Jumat, 28 Juli 2023.
Ketuanya presiden, wakil ketua/ketua hariannya wapres, bayangin itu. Sekretarisnya Menkeu, anggotanya Menkomenko semuanya, delapan menteri terkait.
Pernyataan Kiai Ma'ruf ini merespon pernyataan Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud yang menyinggung banyak tugas yang seharusnya dikerjakan oleh ulama dan kiai tetapi kini diambil alih oleh Pemerintah. Mulai dari urusan pernikahan, zakat, infak, sedekah, hingga urusan halal.
- Baca Juga: Kunjungi Masjid Agung Sunda Kelapa, Wapres Maruf Amin Sebutkan Dua Peran Masjid untuk Kemajuan Umat
Kiai Ma'ruf pun tidak membantah pernyataan tersebut. Dia mengatakan, selain sertifikasi halal, ekonomi syariah sudah menjadi perhatian Pemerintah.
Bahkan, Pemerintah saat ini telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang mengurusi hal itu demi pemberdayaan ekonomi syariah lebih luas kepada masyarakat.
"Ketuanya presiden, wakil ketua/ketua hariannya wapres, bayangin itu. Sekretarisnya Menkeu, anggotanya Menkomenko semuanya, delapan menteri terkait. Sebenarnya ekonomi syariah sudah jadi ekonominya negara sekarang itu sudah ya," ujarnya.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini pun berpesan kepada MUI untuk terus mengambil inisiatif-inisiatif keumatan di berbagai bidang lainnya. Sebab, jika inisiatif MUI ini dinilai bermanfaatkan kemudian dilanjutkan oleh orang lain maka MUI turut menyebarluaskan kebaikan.
"Diteruskan orang, dapet pahala gitu. Ambil inisiatif lagi, diambil orang, Kasih. Pahala gitu kan. Saya kira kan kita kan menyebarluaskan agama. Kalau dipegangin segala nanti nggak luas-luas itu kan. Nah, biar saja. Kita kuatkan saja. Jadi memang itu, pemberdayaan ekonomi," ujarnya. []