Jakarta - Sebagian besar negara-negara di Eropa mulai mengalami resesi ekonomi di masa pandemi Covid-19 tak terkecuali Swedia. Pasalnya, negara yang beribu kota di Stockholm ini justru menunjukan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Resesi ini dapat terjadi lantaran penerapan lockdown, pembatasan mobilisasi masyarakat, dan berbagai kebijakan lainnya yang perlahan melumpuhkan roda perekonomian negara.
Produk Domestik Bruto (PDB) Swedia meningkat
Meneruskan catatan dari Bloomberg, di tengah pandemi corona PDB Swedia mengalami peningkatan sebesar 0,1 persen dari kuartal keempat 2019. Menurut Ekonom Johanna Jeansson hal tersebut menjadi bukti bahwa kelonggaran mobilisasi selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu opsi mengembalikan roda ekonomi negara yang telah lumpuh.
"Tindakan pengendalian yang tidak terlalu ketat (mampu) meredakan pukulan awal terhadap ekonomi dari pandemi," kata Jeansson.
Kebijakan Swedia menghadapi Covid-19
Sejumlah pertokoan, sekolah, pusat kebugaran, dan restoran tetap beroperasi seperti biasa. Namun, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan jarak fisik (physical distancing) dan membatasi perkumpulan maksimal 50 orang.
Ahli epidemiologi di Swedia Anders Tegnell mengatakan Swedia menerapkan langkah penanganan Covid-19 yang telah dirancang sedemikian rupa guna mengatasi krisis jangka panjang.
Menurutnya, kebijakan lockdown bukan merupakan langkah tepat dalam menangani pandemi yang hingga kini belum diketahui kapan akan berakhir. Meski begitu, Tegnell berharap pemerintah dapat bekerja lebih baik lagi dalam menangani pandemi virus corona.
"Kami masih yakin bahwa strategi kami bagus, tapi memang selalu ada ruang untuk peningkatan," ujar Tegnell.
Strategi Swedia tersebut sebagai upaya membangun kekebalan populasi (herd immunity) sambil melindungi kelompok-kelompok rentan seperti orang tua tua.
Pertumbuhan ekonomi Swedia tak sejalan dengan angka kematian
Pertumbuhan ekonomi Swedia memang lebih baik ketimbang negara-negara di Eropa lainnya. Namun, kebijakan tidak menerapkan lockdown secara ketat berdampak pada jumlah peningkatan kasus penularan virus corona di Swedia. Negara ini menjadi salah satu negara terbesar keempat di Eropa dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi.
Per Kamis, 4 Juni 2020, korban meninggal akibat Covid-19 di Swedia sebanyak 4.542 jiwa dan menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian terparah. Sementara itu, negara tetangganya Finlandia mencatat sekitar 320 dan Norwegia sebanyak 237 korban jiwa. []