Efektif Vape Nikotin atau Permen Karet untuk Berhenti Merokok?

Tinjauan penelitian terbaru mengungkapkan vape (rokok elektrik) atau mengunyah permen karet lebih efektif berhenti merokok.
Ilustrasi menghisap vape atau vaping. (Foto: Pixabay/haiberliu)

Jakarta - Tinjauan penelitian terbaru mengungkapkan vape atau rokok elektrik yang mengandung nikotin lebih efektif membantu orang berhenti merokok daripada mengunyah permen karet.

Hasil tinjauan itu berdasarkan rangkuman dari temuan 50 penelitian di seluruh dunia, menunjukkan vaping rokok elektrik mengandung nikotin, bisa meningkatkan keberhasilan seseorang dalam berhenti merokok.

"Sekarang terbukti bahwa rokok elektronik yang mengandung nikotin memiliki kemungkinan lebih besar dalam keberhasilan menghentikan [merokok] dibandingkan dengan permen karet atau koyo nikotin," kata ahli di Cochrane Tobacco Addiction Group bernama Jamie Hartmann-Boyce yang ikut dalam penelitian, dikutip dari Asia One.

VapePengguna vape di Semarang, Jawa Tengah. Jumlah pengguna rokok elektrik bakal naik seiring aturan baru soal tarif cukai rokok tembakau per 1 Januari 2020. (Foto: Tagar/Sigit AF)

Cochrane, yang melakukan tinjuan ini, merupakan organisasi yang bergerak untuk mengumpulkan penelitian ilmiah. Tujuannya untuk membantu menilai efektivitas relatif dari intervensi kesehatan.

Rokok elektrik diketahui telah ada selama sekitar satu dekade, dan popularitasnya meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak seperti permen karet atau koyo nikotin, vape mirip seperti rokok karena dapat dipegang dan menghasilkan uap layaknya asap rokok.

Pada tahun 2016, berangkat dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengungkapkan tembakau atau rokok telah membunuh lebih dari 8 juta orang per tahun, Cochrane melakukan tinjauan.

Organisasi yang melibatkan profesional kesehatan ini kemudian mendapati kemungkinan vape membantu perokok untuk berhenti merokok. Namun,hasil penelitian yang membuktikan hal itu baru ada sedikit.

Eriska NakesyaSelebritis Eriska Nakesya hobi nge-vape. (Foto: Instagram/@eriskanakesya)

Pada tahun 2019, rokok elektrik disebut menjadi penyebab kematian sejumlah orang di Amerika Serikat. Mereka yang wafat mengalami sakit paru-paru akibat dari vaping. Sejumlah produk rokok elektrik akhirnya dibanned dari peredaran.

Namun, kematian yang disebabkan vaping itu bukan berdasarkan pemakaian vape yang mengandung nikotin.

Berita terkait
Istri Ungkap Dwi Sasono Kapok Sampai Berhenti Merokok
Penyanyi Widi Mulia mengatakan aktor Dwi Sasono kapok dengan kasus penyalagunaan narkoba hingga memulai kebiasaan baru berhenti merokok.
Penelitian Ungkap Efek Kafein Dicampur Alkohol Seperti Kokain
Mengonsumsi minuman berkafein tinggi yang dicampur dengan alkohol bisa memengaruhi kinerja otak seperti menggunakan narkotika jenis kokain.
5 Ciri-ciri Pasangan Layak Dipertahankan, Jangan Sampai Bubar
Hubungan Anda dan pasangan tiba-tiba meradang. Lantas timbul pertanyaan, apakah dia patut dipertahankan? Kenali ciri-ciri menghilangkan dilema itu.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)