Efek Samping Minum Kopi yang Berbahaya untuk Tubuh

Meminum kopi terlalu banyak memiliki dampak negatif untuk tubuh, untuk itu perlu mengakalinya.
Efek Samping Minum Kopi yang Berbahaya untuk Tubuh. (Foto: Instagram/septianuraq_)

Jakarta - Kopi telah menjadi minuman favorit bagi banyak orang, bahkan sudah gaya hidup sehari-sehari, rasanya tak lengkap bila tak meminum kopi.

Namun, tetap harus waspada terhadap efek samping untuk kesehatan jika berlebihan. Bila hal itu terjadi, bisa mengalami dampak buruk, meskipun akibatnya tidak datang secara langsung.

Berikut Tagar berikan ulasan mengenai efek samping atau dampak buruk meminum kopi bagi kesehatan.

1. Merasa Cemas atau Gelisah

Saat bekerja atau melakukan aktivitas yang mengandalkan otak untuk berpikir, menikmati secangkir kopi memang menjadi penyemangat bagi banyak orang.

Apalagi ketika rasa kantuk dan bosan datang, itulah saat di mana meminumnya kian terasa segar kembali. Sayangnya, kebiasaan mengonsumsi kopi terlebih, akan menimbulkan rasa cemas atau gelisah.

Kafein yang dikandung kopi memang dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan, jika kadarnya berlebih dampak buruk itu akan timbul. Kondisi gelisah dan cemas ini biasa disebut caffeinism.

2. Sakit perut

Sakit perut yang terasa biasanya diduga karena salah mengonsumsi makanan, akan tetapi kopi juga bisa menjadi salah satu faktornya.

Para ahli sepakat senyawa tertentu yang ada dalam kopi memang dapat merangsang sekresi asam lambung di sel-sel perut.

Ketika asam lambung naik hal ini justru mengganggu kesehatan apalagi aktivitas sehari-hari. Sebenarnya memang banyak obat di pasaran yang bisa membantu menyembuhkan.

Tapi, jalan terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengurangi kadar mengonsumsi kopi ini sangat dianjurkan.

3. Diare

Kopi sebenarnya juga bermanfaat sebagai pencahar perut. Namun jika mengonsumsinya berlebihan akan menimbulkan penyakit diare. Disarankan mulai mengurangi kadar kafein.

4. Jantung berdebar

Jantung menjadi organ tubuh yang penting untuk manusia. Maka dari itu, ketika berdebar terlalu kencang justru membuat perasaan khawatir.

Bahkan jika hal itu terjadi bisa mengakibatkan pusing serta pingsan. Bisa dipicu mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, nikotin, serta minuman beralkohol.

Solusi sederhana untuk mengatasi jantung berdebar ini dengan menghindari minuman berkafein serta mengandung alkohol.

5. Insomnia

Kafein yang terkandung dalam kopi memang membantu tubuh tetap terjaga. Jika kadarnya berlebih dapat membuat tidur menjadi tidak nyenyak, serta mengurangi waktu tidur.

Menjadi pengaruh yang buruk bagi kesehatan tubuh, penurunan kualitas maupun kuantitas tidur akibat insomnia. Dianjurkan mengonsumsi kopi sebelum malam hari tiba.

6. Sering Buang Air Kecil

Kopi memiliki sifat diuretik kafein yang memberi efek stimulasi pada kandung kemih. Hal ini menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil dan menjadi efek samping yang umum dari mengonsumsi kopi.

Maka dari itu, bisa dibuktikan atau diperhatikan setelah minum kopi apakah sering ke toilet atau tidak.

7. Sakit kepala

Batas aman untuk menikmati kafein adalah 500 miligram setiap harinya atau setara dengan lima cangkir kopi. Jika mengonsumsinya dalam kadar berlebihan dalam jangka waktu lama, maka bisa mengalami gejala penarikan kafein.

Gejala penarikan kafein yang dimaksud yaitu sakit kepala dan kelelahan. Untuk mengatasi hal ini, cukup mengurangi kadar kafein yang dikonsumsi secara perlahan. []

Berita terkait
Warung Kopi Purnama Sensasi Kopi Legendaris Bandung
Warung Kopi Purnama salah satu kedai kopi legendaris yang ada di Indonesia, umurnya sudah seratus tahun lebih.
Lima Kedai Kopi Hits Bogor dengan Rasa Menjanjikan
Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan memiliki beragam kuliner yang menggoda, salah satunya kedai kopi yang hits dengan beragam keunikannya.
Gaet Jay-Z, Kopi Kenangan Bisa Dongkrak Brand Image
Kesuksesan gerai kopi kekinian Kopi Kenangan menggaet rapper asal Amerika Serikat Jay-Z dan sejumlah tokoh dunia menuai pujian.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.