Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi diminta untuk cepat mengambil sejumlah keputusan terkait pembebasan uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) untuk SMA sederajat.
Desakan datang dari Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Indonesia Sumatera Utara M Alwi Hasbi Silalahi.
"Gubernur Sumatera Utara akan mengkaji menggratiskan SPP SMA sederajat. Seharusnya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk itu, karena beliau adalah gubernur, bukan kepala dinas," kata Alwi, Senin, 20 April 2020.
Hingga sejauh ini Gubernur Edy Rahmayadi belum juga memutuskan apakah akan memberikan bantuan SPP kepada siswa SMA di 33 kabupaten dan kota.
Pemerintah telah menyiapkan Rp 1,5 triliun untuk penanganan virus corona
"Gubernur jangan terlalu banyak kaji. Untuk uang SPP, harusnya dia bisa memberikan keputusan dengan cepat dan tegas, tidak perlu kajian lagi untuk hal sesederhana itu," ungkap Alwi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tengah mengkaji SPP untuk siswa SMA swasta digratiskan.
"Ini yang sedang kita data. Kita sedang pelajari, kita kaji. Kalau kita pukul rata, nggak adil itu. Anakku gratis juga berarti. Anak Pak Ijeck gratis juga," kata Edy di Medan.
Edy mengatakan, tidak semua siswa nantinya SPP-nya digratiskan. Kebijakan itu hanya diterapkan bagi siswa yang keluarganya terkena dampak pandemi virus corona.
"Pemerintah telah menyiapkan Rp 1,5 triliun untuk penanganan virus corona. Dana ini akan digunakan secara bertahap. Pertama adalah Rp 502 miliar. Kita lihat, kalau itu tidak selesai pelaksanaan akan bertambah Rp 500 miliar kemudian. Kalau masih tidak selesai juga tambah lagi Rp 500 miliar," jelasnya.[]