Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengangkat eks Kadis Kesehatan Asahan, dr Aris Yudhariansyah menjadi Sekretaris Dinas Sumatera Utara, meski pernah diperiksa karena merugikan keuangan negara.
Organisasi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu Anti Korupsi (Ommbak) pun melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah, Kamis 30 Januari 2020.
Mereka meminta agar Gubernur Sumatera Utara mengevaluasi pengangkatan dr Aris. Koordinator aksi Ommbak Rozy Albanjari, menyebut dr Aris memiliki catatan buruk ketika masih menjabat Kadis Kesehatan Asahan.
Sebagai rakyat bermartabat, layaknya slogan Bapak Edy dan Bapak Ijeck, kami merasa penting menyampaikan ini
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Inspektorat Kabupaten Asahan pada 13 Maret 2019 dengan nomor: 700/01/K tentang pemeriksaan khusus terhadap dugaan penyimpangan dalam proses perekrutan tenaga kontrak tahun 2019 yang dibiayai dari Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) pada Dinas Kesehatan Asahan diduga terdapat kerugian negara.
Menurut Rozy, sejauh ini belum juga ada kejelasan atas kasus yang menyerat dr Aris apakah sudah selesai atau masih mengambang.
"Namun sebagai rakyat bermartabat, layaknya slogan Bapak Edy dan Bapak Ijeck, kami merasa penting menyampaikan ini agar bapak selaku pimpinan lebih hati-hati dalam memilih pembantu di pemerintahan," kata Rozy.
Mereka juga meminta DPRD Sumatera Utara untuk segera memanggil Gubernur Sumatera Utara, Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris Dinas Kesehatan dan Sekretaris Daerah Sumatera Utara terkait kasus dr Aris.
"Kita juga mendesak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara segera mengusut dugaan penyalahgunaan wewenang atas realisasi penggunaan dana BOK Kabupaten Asahan tahun 2019 dengan nilai miliaran rupiah, terutama penerimaan tenaga kontrak atau honor di Dinas Kesehatan Asahan," tegas Rozy.
Pelaksana Harian Kasubbag Pelayanan Masyarakat Sekretariat DPRD Sumatera Utara, Muhammad Sofyan menerima massa aksi dan berjanji menyampaikan aspirasi kepada pimpinannya.[]