Jakarta - Eddy William Katuari masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes dengan kekayaan $1,1 billion. Eddy adalah pemimpin dari Wings Group, yang awalnya bergerak di produksi Sabun dan Detergen dengan nama "Fa wings". Eddy menduduki posisi ke-39 sebagai orang terkaya Indonesia.
Dengan memulai bisnisnya di Surabaya, Jawa Timur., Eddy adalah generasi kedua Grup Wings dan merupakan putra dari pendiri Wings Group, Johannes Ferdinand Katuari. Di bawah kepemimpinannya, Wing Grup mengembangkan sayapnya ke produk rumah tangga, perawatan pribadi dan produksi makanan.
Tahun 2000-an, Wings Group merambah bisnis properti, perkebunan, oleo chemical, dan keramik. Di industri oleo chemical, Wings Surya bekerja sama dengan Grup Salim dan Grup Lautan Luas lewat PT Ecogreen. Sedangkan di bisnis packaging, Wings bermitra bersama PT Kinocare Era Kosmetindo.
Wings Group berasal dari sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi sabun Fa Wings, didirikan pada tahun 1947 oleh Freddy Ignatius Katuari, ayah dari Eddy Katuari. Namun, setelah meninggalnya sang ayah dan Eddy menggantikan posisinya, dia memperluas produk-produk Wings ke lebih banyak tipe barang kebutuhan konsumen (consumer goods).
Dari sabun Fa Wings, perlahan-lahan berbagai produk berkembang ke deterjen, sabun mandi, sabun cuci piring, pasta gigi, dan mi instan. Faktanya, mi instan produksi Wings, Mie Sedaap, sekarang menjadi pesaing utama Indomie, merek mi paling terkenal dari Indofood.
Pemunculan varietas produk ini pertama kali terlihat selama awal tahun ’90-an; pada waktu itu, produk-produk Wings masih diasosiasikan dengan deterjen dan sabun. Kini, banyak merek yang telah diproduksi oleh Wings yang menjadi kebutuhan pokok rumah tangga, dan setiap merek memiliki konsumen loyalnya sendiri-sendiri.
Banyak dari produknya, seperti sabun dan deterjen bahkan telah diekspor ke beberapa negara di Amerika, Asia, dan Eropa. Selain Wings Group, Eddy Katuari juga menjadi orang di balik Bank Ekonomi, yang merupakan salah satu bank besar selama tahun ’90-an, walaupun akhirnya dia menjual bank itu kepada HSBC.
Dia pun bermitra dengan Lautan Luas Group dan Salim Group untuk mendirikan PT Ecogreen, sebuah industri kimia oleo. Dia juga bermitra dengan pemilik PT Djarum untuk mendirikan sebuah perusahaan pengemasan bernama PT Unipack.
Sukses dari Barang Kebutuhan Konsumen yang Murah
Rahasia Eddy Katuari dalam mengembangkan perusahaannya adalah berfokus pada barang-barang kebutuhan konsumen yang murah tapi berkualitas tinggi.
Dengan cara ini, dia membuat posisinya aman dalam pasar sambil menggunakan konsep pemasaran yang kuat untuk perlahan-lahan menyaingi perusahaan consumer goods raksasa seperti Unilever.
Dia memperoleh kepercayaan konsumen, dan inilah yang membuat produk-produk Wings Group dapat bertahan bahkan pada saat terjadi krisis moneter yang terkenal itu pada tahun 1998 yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut (terutama karena krisis moneter membuat produk murah didambakan oleh pembeli).
Hingga saat ini, Wings Group terus memproduksi produk-produk yang digunakan banyak orang di Indonesia dari seluruh latar belakang dan status ekonomi.[]
Baca Juga:
- Punya Koleksi Mobil Antik, Intip Sumber Kekayaan Andre Taulany Sultan Bintaro
- Diresmikan Jokowi, Ini Profil PLTA Poso Pembangkit EBT Terbesar
- Profil Arifin Panigoro, Pengusaha Migas Paling Top di Indonesia
- Profil Chairul Tanjung, Konglomerat Pemilik Trans TV