Profil Chairul Tanjung, Konglomerat Pemilik Trans TV

Ialah Chairul Tanjung, seorang yang lahir dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. .
Chairul Tanjung. (Foto: Tagar/Instagram/@anita_chairultanjung)

Jakarta - Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti pernah menonton saluran televisi Trans TV atau berbelanja di Carrefour, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia.

Namun siapa pemilik dari usaha tersebut mungkin banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Ialah Chairul Tanjung, seorang yang lahir dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah.

Ayahnya adalah seorang wartawan yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil sedangkan ibunya merupakan Ibu rumah tangga. Lahir dari keluarga yang sederhana tidak menyurutkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan sampai pada tahap perguruan tinggi

Banyak rintangan yang telah dihadapi seorang Chairul Tanjung untuk bisa sampai pada tahap seperti sekarang ini. Apalagi semenjak surat kabar tempat Ayahnya bekerja dipaksa tutup oleh orde baru karena perbedaan pandangan politik

Hal ini mengakibatkan Chairul harus kehilangan rumah dan terpaksa tinggal bersama keenam saudaranya di losmen yang sempit.

Melihat bahwa keperluan yang dibutuhkan dan uang kuliah selama berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI) cukup mahal. Memutar kepala Chairul muda untuk bisa mendapatkan dana tambahan, sehingga dimasa inilah perjalanan bisnis dirinya dimulai. 

Semenjak kuliah Chairul memulai bisnisnya dengan berjualan buku, mendirikan usaha fotokopi hingga berjualan kaos. Tidak sampai disitu dirinya juga sempat membuka toko yang menyediakan peralatan laboratorium dan kedokteran di kawasan senen, walaupun usaha tersebut mengalami kebangkrutan. Tentunya hal tersebut tidak mematahkan semangat pria kelahiran Jakarta 18 Juni 1962 itu.

Setelah menyelesaikan perkuliahannya, Chairul Tanjung banyak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dunia bisnis dan pada akhirnya mengarahkan usahanya ke konglomerasi yang mereposisikan dirinya ketiga bisnis inti yaitu, keuangan, properti dan multimedia. Dirinya menamakan perusahaan tersebut Para Group. 

Di bawah Para group Chairul memiliki sejumlah perusahaan finansial yang bergerak pada asuransi dan bank sedangkan pada properti dan investasi yaitu Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam indah investindo, dan Mega indah Propertindo serta dibidang multimedia Para group memiliki Trans tv, Trans7, Trans studio, Trans Fashion dan Trans lifestyle. 

Pada tahun 2010 Trans Corp membeli sebagian besar saham Carrefour Indonesia sebesar 40 persen hal ini secara tidak langsung mengantarkan Chairul Tanjung masuk dalam majalah Forbes yang menempatkan dirinya menjadi salah satu orang terkaya di dunia, pada urutan 937 dengan total kekayaan mencapai USD 1 miliar. 

Pada tahun 2014 kekayaan yang dimiliki Chairul Tanjung meningkat senilai USD 4 miliar dan mengantarkan Chairul naik urutan menjadi 375 dunia. Data terbaru dari Forbes pada 2021 kemarin, Chairul Tanjung berada pada urutan ketiga orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai USD 7,6 miliar atau setara Rp 108,8 triliun.

Sempat menjabat menjadi Menteri ekonomi pada 2014 mewajibkan Chairul tanjung untuk melaporkan harta kekayaannya. Menurut data Laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Chairul Tanjung memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan dengan total Rp 445,97 miliar serta harta bergerak seperti kendaraan mewah dengan total Rp 15,5 miliar, investasi logam mulia dan barang antik senilai Rp 25,8 miliar, surat berharga mencapai Rp 7,2 triliun dan uang giro senilai Rp 14,78 miliar.[]


(Agung Bukit)

Baca Juga:

Berita terkait
Dijuluki Sultan, Inilah Daftar Sumber Kekayaan Doni Salmanan
Quotex merupakan situs trading milik Doni yang akan terhubung dengan grup King Salmanan Doni mengklaim siapa saja yang mendaftar di Quotex
Kekayaan Mencapai 300 Miliar, Inilah Sumber Penghasilan Inul Daratista
Bukan hanya bisnis karaoke, istri dari Adam Suseno ini juga memiliki bisnis yang bergerak dibidang perhotelan, tempat rekreasi, hingga kuliner.
Sumber Kekayaan Indra Kenz, Salah Satunya Ada Bisnis Bar
Ia sempat membeli mobil Tesla seharga Rp 2,7 miliar lewat e-commerce hanya karena tak bisa tidur dan gabut.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.