Jakarta - Dua warga negara Indonesia (WNI), yang dinyatakan positif tertular SARS-CoV-2 atau tertular virus corona (Covid-19), di Kamboja masih menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi keduanya dalam kondisi stabil. Ini keterangan dari kepala perwakilan Republik Indonesia di Kamboja.
"Mereka saat ini sedang dirawat dengan baik di RS Rujukan COVID-19: Siem Reap Referral Hospital dan dalam kondisi stabil," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng, saat dihubungi Antara melalui pesan singkat dari Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurut Haseng, dua warga negara Indonesia itu bukan turis, melainkan penduduk yang tinggal di Poipet sejak 2015. Poipet atau Krong Paoy Paet merupakan kota yang berada di wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand.
Kedutaan Besar RI di Phnom Penh mencatat per Februari ada 2.838 warga negara Indonesia yang menetap di Kamboja. "(Selama darurat COVID-19) KBRI senantiasa menjalin komunikasi langsung dengan WNI di lima provinsi dengan konsentrasi WNI, yaitu di Phnom Penh, Chrey Thom, Bavet, Poipet, Sihanoukville, dan Siam Reap," terang Dubes Sudirman.
Kementerian Kesehatan Kamboja lewat pernyataan tertulisnya melaporkan per Senin, 30 Maret 2020, total pasien Covid-19 mencapai 107 dan 23 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, catatan Worldometers, laman penyedia data statistik independen, menunjukkan per Selasa, 31 Maret 2020, jumlah pasien Covid-19 bertambah dua jadi total 109 pasien. Sejauh ini, pemerintah setempat belum melaporkan kasus kematian akibat COVID-19.
"Setengah di antaranya (dari keseluruhan pasien COVID-19, red) merupakan orang asing dari Prancis, Inggris, dan Malaysia," sebut Dubes Sudirman melaporkan situasi terbaru pandemi Covid-19 di Kamboja.
Pemerintah Kamboja telah melarang masuk warga negara asing dari Italia, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Amerika Serikat sejak 17 Maret 2020 sampai 30 hari ke depan demi menekan penyebaran virus. Tidak hanya itu, otoritas di Kamboja juga memerintahkan seluruh kasino ditutup pada 1 April 2020 pukul 23.59 waktu setempat.
Di samping kasino, Pemerintah Kamboja telah menutup sekolah, tempat ibadah, tempat hiburan dan tempat wisata, serta menutup akses masuk dan keluar di perbatasan dengan Thailand dan Vietnam, kecuali untuk transportasi barang. []
