Jakarta - Dua warga Palestina dipukuli secara brutal oleh militer Israel. Insiden ini terjadi saat bentrok di pos pemeriksaan DCO, dekat jalan masuk utara Kota Al-Bireh, Selasa, 1 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara dari kantor berita Palestina, WAFA.
Puluhan mahasiswa Birzeit University Palestina pada Selasa, 1 Oktober 2019 berdemonstrasi untuk tahanan Palestina, terutama Samir Arbid (44), yang dirawat di Rumah Sakit Hadassah, Jerusalem karena kondisinya memburuk usai diinterogasi oleh pasukan Keamanan Israel (Shin Bet) di Penjara Moscovia di Jerusalem.
Samir Arbid mengalami pendarahan paru-paru, serta beberapa tulang iganya patah.
Diketahui, Samir Arbid dirawat di rumah sakit setelah kesehatannya turun drastis akibat penyiksaan dan perlakuan kejam selama interogasi.
Saat unjuk rasa, pasukan Israel menyerang demonstran dengan membabi buta. Selain itu, dua orang massa aksi ditangkap setelah secara brutal dipukuli.
Pengunjuk rasa yang menggelar aksinya di luar rumah sakit itu menuntut pembebasan Samir Arbid yang ditahan pada 25 September 2019.
Akibat penyiksaan oleh militer Israel, Samir Arbid mengalami pendarahan paru-paru, serta beberapa tulang iganya patah. Selain itu sekujur tubuhnya babak-belur dan menderita gagal ginjal yang parah.
Untuk menghalau para demonstran pasukan Israel menembakkan peluru logam yang berlapis karet, granat kejut dan gas air mata ke arah titik massa. Akibatnya beberapa orang Palestina menderita sesak napas karena menghirup gas air mata. []