Dua Aktor Film Gundala Komentari Pemindahan Ibu Kota

Dua aktor dalam film Gundala, Cecep Arif Rahman dan Ario Bayu mengomentari wacana pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia.
Aktor Ario Bayu, saat acara Gala Premier Film Gundala, di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019. (Foto: Tagar/ Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Dua aktor dalam film Gundala, Cecep Arif Rahman dan Ario Bayu mengomentari wacana pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pemeran tokoh Suara Batin dan Ghazul itu merespon positif rencana pemerintah tersebut.

Arif mengatakan, pemindahan ibu kota merupakan hal yang baik bagi pemerataan ekonomi Indonesia. Namun, ia menilai proses bakal memakan waktu yang cukup lama dan melibatkan banyak pihak.

"Karena apa, bukan hanya memindahkan ibu kota tapi berbagai aspek kedutaan-kedutaan harus pindah juga," kata dia saat ditemui di acara Gala Premier film Gundala, Rabu, 28 Agustus 2019.

Pemindahan ibu kota, kata aktor langganan Hollywood itu, juga bakal memberi efek baik bagi dunia perfilman nasional, lantaran akan mengangkat potensi wilayah Kalimantan dan sekitarnya.

"Potensi di Kalimantan itu banyak, dan banyak orang luar (negeri) yang membuat Kalimantan sebagai salah satu set di film-film mereka," kata dia.

"Kemudahan dalam membuat film itu kan yang paling penting mencari set. Mencari set itu terbentur dengan perizinan dan apapun. Nah, kalau misalnya ada pemerataan seperti sekarang, ibu kota ada di Kalimantan, tentu itu akan berdampak ke hal-hal tersebut," kata dia.

Potensi di Kalimantan itu banyak.

Senada dengan Arif, aktor Ario Bayu juga menganggap pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan merupakan keputusan yang sah-sah saja. Ia mengaku tidak terlalu khawatir keputusan tersebut bakal mengganggu industri perfilman yang selama ini berpusat di Pulau Jawa dan sekitarnya.

"Kalau opini saya sebagai warga negara sih sah-sah saja pemindahan ibu kota negara. Kalau di lihat di Amerika itu kan sentral untuk administrasi kan di Washington DC, untuk sentral keuangan, perbankan itu kan di New York. Jadi itu sudah dilakukan di beberapa negara sejak sudah lama sekali," kata dia.

"Industri film, industri musik tetap di sini (Jakarta), jadi memang industri entertainment itu kan memang masih tersentral di Jakarta, jadi itu oke-oke saja sih," ujarnya.

Ario menambahkan, pemindahan pusat pemerintahan ke Kalimantan berpotensi membuat kinerja para pengambil keputusan menjadi lebih optimal. Menurutnya, selama ini kinerja para pejabat negara kerap terganggu oleh masalah-masalah khas kota metropolitan seperti banjir dan kemacetan.

"Mungkin ada baiknya juga, mereka (pejabat negara) akan lebih berkonsentrasi di sana, tidak akan terganggu dengan kota megapolitannya, kalau di sini kita lihat di jalan kan banyak tuh pakai sirine, dengan mereka di sana mungkin lebih lancar lagi," kata dia.

Baca juga: Komentar Lucu Para Artis Soal Pemindahan Ibu Kota

Diketahui, cecep Arif Rahman dan Ario Bayu baru saja terlibat dalam produksi film Gundala besutan sutradara Joko Anwar. Film epos superhero asli Indonesia itu bakal tayang serentak pada Kamis, 29 Agustus 2019 di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.

Selain Arif dan Ario, Gundala juga menampilkan aksi aktor dan aktris ternama seperti Abimana Aryasatya (Sancaka), Tara Basro (Wulan), Rio Dewanto (Ayah Sancaka), Hannah Al Rashid (Camar), dan Lukman Sardi ( Ridwan Bahri). []

Berita terkait
Deal Jokowi dan Prabowo Soal Pemindahan Ibu Kota Negara
Beredar isu ada deal antara Jokowi dengan Prabowo menyoal rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Ritual Suku Adat Paser Sambut Pemindahan Ibu Kota
Masyarakat Dayak Paser menyambut positif pemindahan Ibu Kota NKRI dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Daftar Negara Gagal dan Berhasil Pindahkan Ibu Kota
Sejumlah negara ada yang sukses memindahkan ibu kotanya. Ada pula negara yang gagal memindahkannya.