DPRD Tapanuli Utara Dilantik, 60 Persen Pemain Baru

Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara terpilih untuk periode 2019-2024 mengucapkan sumpah jabatan dalam pelantikan.
35 anggota DPRD Tapanuli Utara periode 2019-2024 mengucapkan sumpah pelantikan di hadapan Ketua PN Tarutung Zefri Mayeldo Harahap SH MH, Senin 30 September 2019. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Tarutung - Sebanyak 35 anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara periode 2019-2024 mengucapkan sumpah jabatan dalam pelantikan di gedung rapat paripurna DPRD setempat, Senin 30 September 2019.

Sebelum pengucapan sumpah, Sekretaris DPRD Tapanuli Utara, Rahman Situmeang, membacakan surat keputusan pemberhentian dewan sebelumnya dan pengangkatan DPRD berikutnya.

"Acara ini dilaksanakan adalah sesuai Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 188.44/571/kpts/2019 tentang Peresmian Pemberhentian Anggota DPRD Tapanuli Utara Masa Jabatan 2014-2019 dan Peresmian Pengangkatan DPRD Tapanuli Utara Masa Jabatan 2019-2024," papar Rahman.

Pelantikan dipimpin Ketua Pengadilan Negeri Tarutung Zefri Mayeldo Harahap SH MH yang dihadiri unsur forum pimpinan daerah, tokoh politik lintas partai, tokoh masyarakat lintas ormas dan sanak keluarga dari 35 dewan yang terlantik.

Dari 35 anggota DPRD, kursi periode lima tahun ke depan didominasi wajah baru sebanyak 21 orang dan 14 orang kembali duduk dari partai yang sama.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, hanya dua dari 35 anggota DPRD yang dilantik yakni Fatimah Hutabarat dan Sondang Simaremare.

Pimpinan sementara ditetapkan yakni Poltak Pakpahan dari PDIP dan Fatimah Hutabarat dari Partai Nasdem dan Reguel Simanjuntak kader Partai Golkar.

PDIP tercatat sebagai partai peraih jumlah kursi terbanyak dengan jumlah 10 kursi. Kemudian Partai NasDem dengan jumlah denam kursi disusul Partai Golkar sebanyak lima kursi.

Lalu, Partai Hanura sebanyak empat kursi dan PKB dengan jumlah tiga kursi. Kemudian Partai Demokrat, PKPI dan Partai Perindo masing-masing mendudukkan dua kursi. Sementara Partai Gerindra hanya memperoleh satu kursi dari daerah pemilihan IV meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga.

Berikut nama-nama DPRD Tapanuli Utara:

I. Petahana 40 persen:

1. Poltak Pakpahan (PDIP)

2. Fatimah boru Hutabarat (Nasdem)

3. Kasnur Silaban (Nasdem)

4. Maradona Simanjuntak (Nasdem)

5. Mauliate Sitompul (Nasdem)

6. Lamhot Sipahutar (Golkar)

7. Reguel Simanjuntak (Golkar)

8. Ronal Simanjuntak (Golkar)

9. Antonius Tambunan (Golkar)

10. Tota Situmeang (Hanura)

11. Frengky Simanjuntak (Hanura)

12. Novada Sitompul (PKB)

13. Dapot Hutabarat (Demokrat)

14. Sahat Sibarani (Gerindra)

II. Wajah baru 60 persen:

1. Andri Hamonangan Nababan (PDIP)

2. Prido Erwin Sinaga (PDIP)

3. Bomper Sianturi (PDIP)

4. Ombun Simanjuntak (PDIP)

5. Tono Basuki Oppusunggu (PDIP)

6. Sondang boru Simaremare (PDIP)

7. Arifin Rudi Nababan ( PDIP)

8. Jimmi Limhoet Tambunan (PDIP)

9. Jono Panjaitan ( PDIP)

10. Parsaoran Siahaan (Hanura)

11. Jonri Tampubolon (Hanura)

12. Royal Simanjuntak (PKB)

13. Herman Manalu (PKB)

14. Tohonan Lumbantoruan (Perindo)

15. Jason Pasaribu (Perindo)

16. Timmas Saut Sitompul (PKPI)

17. Toman Balige Silitonga (PKPI)

18. Jesayas Manalu (Nasdem)

19. Mangoloi Pardede (Nasdem)

20. Joni Tombang Marbun (Partai Golkar)

21. Sahat Hara Simorangkir (Demokrat)

Ratusan papan bunga ucapan selamat bertugas pun terlihat berjejer di sepanjang taman bunga gedung DPRD, gedung Sopo Partukkoan dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah. []

Berita terkait
Begini Reaksi Warga Tapanuli Utara Hadapi Kabut Asap
Lebih jauh dampak buruk lainnya yang harus diwaspadai adalah gangguan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) bagi manusia.
Kabut Asap Merusak Tanaman di Tapanuli Utara
Kabut asap kiriman mulai memasuki wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Kamis 19 September 2019 pagi.
180 Ha Lahan di Tapanuli Utara Menanti Hadirnya Irigasi
Aliran debit air Sibudingding selama berpuluh tahun belum dikelola dengan optimal dengan irigasi teknis.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.