Bandung - Komisi III DPRD Jawa Barat meminta Samsat di desa atau Pedesaan dimaksimalkan, tidak melulu memberikan diskon untuk denda pajak atau keterlambatan pembayaran pajak. Tetapi, harus ada inovasi baru untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Samsat adalah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap, dalam hal ini pengurusan surat-surat kendaraan bermogor, seperti pajak, dan lain-lain.
“Perlu ada terobosan baru, bukan hanya inovasi pemberian diskon untuk denda atau keterlambatan pajak. Harus ada langkah positif dari Samsat. Bagaimana caranya agar masyarakat sadar dan masyarakat pun dimudahkan dalam membayar pajak,” pinta Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Sugianto Nanggolah, dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar di Bandung, 22 September 2020.
Mengapa inovasi baru sangat diperlukan? Sebab lanjut Sugianto mengatakan, objek pajak Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) masih tinggi. Padahal sektor ini sangat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Barat. Sehingga sektor ini memang harus lebih ditingkatkan lagi. “Omset tersebut (KTMDU) berpotensi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak. Maka harus ditingkatkan lagi,” kata dia.
Sementara itu, sebelumnya Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) Cucu Sugyati meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi mitra kerja Komisi III DPRD Jabar terutama di sektor pendapatan lebih meningkatkan kinerjanya, lebih banyak berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Harapannya, kedepan mitra kerja kami khususnya di bidang pendapatan bisa memaksimalkan pendapatan. Sehingga dalam hal pembiayaan dapat tercapai maksimal, dan pembiayaan untuk pembangunan di Jabar bisa berjalan dengan baik,” pinta dia.
Memang lanjut Cucu mengatakan, tidak dipungkiri ada beberapa OPD atau mitra kerja Komisi III lainnya yang mencapai target maksimal atau melampaui target. Namun demikian, dari sekian mitra kerja Komisi III DPRD Jawa Barat masih banyak mitra kerja yang tak mencapai target.
“Dari beberapa pemaparan yang disampaikan mitra kerja Komisi III, beberapa ada yang tercapai maksimal, dan ada juga beberapa memang yang belum tercapai maksimal. Peningkatan penting untuk memaksimalkan belanja dan pembiayaan dimasing masing mitra,” kata dia (adv). []