DPRD Jabar Puji Kinerja BJB Cabang STPDN Jatinangor

Komisi III DPRD Jawa Barat mengapresiasi kinerja Bank BJB Cabang STPDN Jatinangor, Sumedang.
Komisi III DPRD Jawa Barat saat rapat dengan mitra komisi. (Foto:Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Komisi III DPRD Jawa Barat mengapresiasi kinerja Bank BJB Cabang STPDN Jatinangor, Sumedang yang mampu meningkatkan jumlah nasabah, pendapatan, deviden serta tidak adanya kredit bermasalah atau nol non performing loan (NPL).

“Alhamdulilah kinerja Bank BJB KCP STPDN Jatinangor, Sumedang menunjukkan kinerja yang bagus,” tutur Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat dari Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia, Husin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tagar, di Bandung, Minggu 13 Desember 2020.

Diantara prestasi atau kinerja baik Bank BJB KCP STPDN Jatinangor, Sumedang yang paling membanggakan adalah kemampuannya yang membuat non performing loan (NPL) sampai nol. Hal tersebut sangat luar biasa, artinya Bank BJB KCP STPDN Jatinangor, Sumedang mampu menjaga nasabah dengan baik.

“Yang paling kita apresiasi adalah soal NPL yang sampai nol persen, itu sangat membanggakan, luar biasa,” kata dia.

Padahal kalau melihat kelompok nasabahnya, Bank BJB KCP STPDN Jatinangor, Sumedang didominasi oleh nasabah UMKM untuk nasabah kreditnya. Kondisi pandemi Covid-19 ternyata tak menganggu kredit.

“Saya berharap kinerja Bank BJB KCP STPDN Jatinangor, Sumedang terus dipertahankan, dan semoga ke depannya akan jauh lebih baik,” harap Husin. [PEN]

Baca juga:

Berita terkait
Husin Perindo Kritik Sejumlah Proyek Infrastruktur APBD 2021
Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat komentari beberapa proyek infrastruktur di APBD 2021.
Hindari Dikorupsi, Husin Perindo Desak BLT Melalui Perbankan
Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat minta penyaluran BLT melalui bank guna cegah adanya korupsi.
Husin Perindo Desak Bansos Tahap 4 Jadi BLT
Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat minta bansos tahap 4 diubah.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja