DPR Ungkit Problem Guru Honorer ke Nadiem Makarim

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengungkit problem yang dirasakan guru honorer amat berlarut-larut ke Mendikbud Nadiem Makarim.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019. Termasuk membahas rencana penghapusan Ujian Nasional. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyebut dua paket kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yakni Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka patut diapresiasi.

"Yang saya apresiasi adalah pada saat hari itu diluncurkan, permen-permen (Peraturan Menteri) terkaitpun juga sudah langsung direvisi, jadi kebijakan-kebijakan tersebut bisa langsung berjalan," kata Hetifah di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020.

Catatan lain saya adalah mengenai guru honorer, karena dalam dua paket kebijakan ini belum menyentuh itu. Ini juga masalah yang krusial dan sudah berlarut-larut.

Kendati demikian, Hetifah memberikan catatan penting kepada mantan bos Gojek terhadap perubahan struktur di Kemendikbud yang menghilangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikmas). 

Hal ini dia nilai bisa memantik perdebatan di ranah publik, terutama di kalangan pegiat pendidikan non formal dan informal (PNFI).

"Saya mohon Nadiem meninjau kembali dan menggelar diskusi langsung dengan pelaku PNFI se-Indonesia," ucap politikus Partai Golkar ini.

Baca juga: UMY Sebut Kampus Merdeka Nadiem Makarim Belum Matang

Selain itu, Hetifah menyebut persoalan cukup penting lainnya adalah menyangkut status tenaga guru honorer yang hingga saat ini masih menjadi problematika, karena dua paket kebijakan terbaru Nadiem belum juga menyentuh permasalahan guru honorer.

"Catatan lain saya adalah mengenai guru honorer, karena dalam dua paket kebijakan ini belum menyentuh itu. Ini juga masalah yang krusial dan sudah berlarut-larut," ujarnya.

Dia mendorong Nadiem Makarim segera berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi Birokrasi (kemenpan-RB) soal program pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Mohon bekerjasama dengan Menpan-RB untuk mengatasi ini, terutama mengenai kejelasan guru yang tahun lalu lulus PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tapi belum diangkat, dan juga penyelesaian Honorer K2," kata Hetifah.

Hetifah mengingatkan kepada Nadiem agar melakukan penyisiran data guru honorer dengan akurat. Sebab, sebelumnya ada sejumlah informasi terdapat guru honorer palsu alias bodong.

"Kemendikbud melakukan cross-check data karena ada aduan data tidak akurat, seperti adanya honorer bodong dan sebagainya. Pastikan yang diangkat adalah yang berhak, jangan sampai ada yang tertinggal," ucap dia. []

Berita terkait
Arahan Nadiem untuk Mahasiswa Indonesia di China
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim memberi arahan kepada mahasiswa Indonesia di Wuhan, China soal virus corona.
Kambing Hitam Nadiem Makarim
Jangan suka cari kambing hitam, Nadiem Makarim, kambing hitam sudah habis di-booked untuk perayaan Idul Adha tahun ini. Tulisan akademisi UGM.
Mendikbud Nadiem Setuju USU Tambah Enam Guru Besar
Rektor USU Medan sebut Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyetujui penambahan enam guru besar (profesor) di universitas itu
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Kamis 23 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Kamis, 23 Juni 2022, untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.028.000. Simak ulasannya berikut ini.