Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berupaya memperoleh gambaran mengenai fungsi kawasan hutan yang akan dilepaskan menjadi bukan kawasan hutan, untuk mendukung Program Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dalam pertemuan dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA), di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Pembangunan IKN di Kabupaten Paser Penajam Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tentu menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Kalimantan Timur," ucap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G. Budisatrio Djiwandono di Kukar, Kaltim, Minggu, 19 Desember 2021.
Untuk itu kami menyerap aspirasi, dukungan seperti apa yang diharapkan oleh pemangku kepentingan di daerah.
Kendati begitu, politisi Partai Gerindra itu tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan IKN di Pulau Kalimantan yang memiliki sejumlah besar lahan gambut yang mudah terbakar, dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan secara signifikan.
- Baca Juga: Hadiri Pertemuan Parlemen OKI, DPR RI Soroti Masalah Dunia Islam
- Baca Juga: Fraksi Gerindra DPR Layangkan Kritik Kinerja OJK
Apalagi, lanjut Budi, lokasi IKN baru, yaitu PPU dan Kukar letaknya tidak jauh dari Danau Mahakam dan terdapat habitat bagi beberapa spesies langka dan dilindungi, antara lain orang utan dan lumba-lumba/pesut serta spesies langka lainnya, yang dikhawatirkan akan memberikan dampak bagi keanekaragaman hayati.
"Untuk itu kami menyerap aspirasi, dukungan seperti apa yang diharapkan oleh pemangku kepentingan di daerah," ucapnya.
- Baca Juga: Komisi II DPR Ingin Jadwal Pemilu Segera Ditetapkan
- Baca Juga: Puan Maharani Tegaskan APBN untuk Kesejahteraan Rakya
Dengan informasi dari pemangku kepentingan, diharapkan Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ini dapat memberikan hasil berupa rekomendasi terbaik untuk dapat ditindaklanjuti oleh mitra kerja terkait beserta instansi berwenang lainnya. []