DPR RI Minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Dicopot

Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) akan ikut bicara terkait krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya, Myanmar dalam Forum Parlemen Dunia Internasional, di Bali, Rabu (6/9) mendatang. Namun sebelumnya, DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) untuk membahas penyampaian itu di forum tersebut. "Kita akan lakukan rapim, kemudian kami akan konsultasi dalm rapat
DPR Minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Dicopot. (Foto:Ist)

Jakarta, (Tagar 4/9/2017) - Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) akan ikut bicara terkait krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya, Myanmar dalam Forum Parlemen Dunia Internasional, di Bali, Rabu (6/9) mendatang. Namun sebelumnya, DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) untuk membahas penyampaian itu di forum tersebut.

"Kita akan lakukan rapim, kemudian kami akan konsultasi dalm rapat pimpinan fraksi sebagai rekomendasi politik resmi dari DPR," ucap Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Gedung Nusantara III Parlemen, Jakarta, Senin (4/9).

Menurutnya, pembahasan ini untuk menyikapi kekerasan dan pembunuhan di wilayah Rakhine, Myanmar. Untuk itu, rekomendasi politik DPR dalam forum tersebut ialah meminta gelar Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dicopot.

"Ini sudah menyangkut kejahatan kemanusiaan luar biasa, termasuk rekomendasi agar Nobel Aung San Suu Kyi ditarik dan meminta kepada pemerintah lebih keras lagi," ujarnya.

Diketahui forum itu akan dihadiri 47 negara, termasuk Myanmar. Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah meminta kepada pemerintah Myanmar untuk menghentikan aksi kekerasan. Presiden telah menugaskan Menlu Retno Marsudi untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Penasihat Khusus untuk Rakhine State, Kofi Annan. (ard/ant)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu