Jakarta - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Golkar Mukhtarudin menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir punya komitmen dan keseriusan untuk menyelesaikan kemelut yang terjadi di PT Asuransi Jiwasaraya (Persero).
Salah satu buktinya adalah kehadiran dia dalam rapat perdana bersama panitia kerja (Panja) Jiwasraya Komisi VI DPR.
"Kehadiran pemerintah melalui Menteri BUMNnya ke rapat panja Jiwasraya itu juga sebagai wujud atau bukti bahwa negara hadir disaat kondisi Jiwasraya seperti itu," kata Mukhtarudin lewat keterangannya di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Erick Bayar Nasabah Jiwasraya Maret, Duit dari Mana?
Terlebih, menurut Mukhtarudin saat rapat Erick tidak menyiapkan kertas kosong, tapi sudah menyiapkan berbagai pilihan untuk cukup logis untuk menyelesaikan kasus Jiwasraya.
"Menteri Erick memaparkan sejumlah opsi strategis untuk menangani kasus Jiwasraya ini. Dari opsi yang dibuat pemerintah, kami panja mengapresiasi dan optimis bahwa opsi itu bisa jadi solusi terbaik untuk Jiwasraya," ungkapnya.
Hanya saja, kata dia opsi yang sudah disampaikan oleh eks Bos Inter Milan, salah satu klub sepak bola besar di Italia tersebut belum dapat diungkap ke publik. Sebab, sudah menjadi kesepakatan rapat, bahwa opsi untuk sementara tidak bisa di publish dulu.
"Panja dan pemerintah sepakat soal itu," tuturnya.
Tapi yang jelas, pemerintah dan DPR hadir dan bertanggung jawab penuh atas kerugian yang dialami nasabah Jiwasraya. Baik DPR dan pemerintah, menurut dia sepakat untuk memprioritaskan pengembalian klaim polis nasabah, yang totalnya hingga RP 16 triliun.
"Prioritas kami tentu saja bagaimana menyelesaikan kerugian yang dialami nasabah yang terdampak skema bisnis JS Saving Plan itu dan Pemegang polis yang lain, Ini akan jadi concern dan prioritas kami," ucapnya. []