Abdul Fikri Optimis Nadiem Makarim Majukan Pendidikan

Abdul Fikri Faqih mengaku optimis dengan dipilihnya Nadiem Anwar Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Abdul Fikri Faqih. (Foto: Instagram/@afikrifaqih)

Jakarta - Anggota komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengaku optimis dengan dipilihnya Nadiem Anwar Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. 

"Saya yang sejak 1987 sudah jadi kepala STM di daerah, melihat sosok Mendikbud sekarang, saya optimis untuk menghadapi kebutuhan aktual bangsa ini bisa bersaing," katanya kepada Tagar, Senin 28 Oktober 2019.

Sebagai sebuah terobosan dan keberanian untuk mengangkat pejabat dengan usia yang relatif muda, 35 tahun ini adalah suatu yang baru dan memecah kebiasaan dalam budaya pemerintahan kita.

Namun, Fikri juga khawatir jika Nadiem berjalan sendirian justru akan membuat perkembangan dunia pendidikan Indonesia stagnan. Maka dari itu, harus ada pihak yang telah berpengalaman untuk turut menyokong kepemimpinan Nadiem ke depan.

"Bila tidak ada bridging atau mas Menteri (Nadiem) tidak dibantu pihak lain yang bisa menyambungkan antara elemen satu dengan yang lain dari sistem pendidikan yang terus on going process ini, saya khawatir pendidikan kita terus akan labil dan tidak produktif dalam jangka panjang," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Menurutnya, keputusan Jokowi merupakan terobosan yang berani mendobrak kebiasaan. Presiden terdahulu selalu mengangkat Mendikbud dari orang yang telah berpengalaman secara akademis.

"Presiden dalam membentuk kabinet, termasuk memilih Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Sebagai sebuah terobosan dan keberanian untuk mengangkat pejabat dengan usia yang relatif muda, 35 tahun ini adalah suatu yang baru dan memecah kebiasaan dalam budaya pemerintahan kita," ujar legislator dari dapil Jawa Tengah IX.

Selain itu, dipilihnya sosok muda seperti bekas bos Gojek itu, lanjut dia menjadi bukti bahwa Jokowi memiliki perhatian untuk memanfaatkan tenaga dan pikiran pemuda dalam pembangunan bangsa. 

"Dalam rangka gerakan youth mainstreaming pengarusutamaan pemuda dalam pembangunan bangsa, memilih Nadiem dengan latar belakang praktisi bisnis bebasis digital ini sangat prospektif, paling tidak untuk menyiapkan SDM menghadapi era disrupsi sekarang ini," tuturnya lagi.

Namun, pria kelahiran Tegal, 17 Juli 1963 juga memberi catatan kepada Nadiem yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman di bidang itu untuk merumuskan gagasan besar dalam merapikan sistem pendidikan. 

Sebab, meski Indonesia telah merdeka sejak 1945, namun pemerintah baru membentuk sistem pendidikan secara resmi sejak terbit UU no 20/2003 tentang Sistem pendidikan nasional. 

"Inipun masih meninggalkan stigma ganti penguasa ganti kebijakan dan bahkan ganti menteri ganti kurikulum. Kenapa demikian? Sebab kita memang belum menyusun grand design, rencana induk, pendidikan apakah 20 sampai dengan 25 tahun ke depan pendidikan kita akan berorientasi ke vokasi, profesi atau akademikkah," lanjutnya.

Oleh sebab itu, Fikri yang juga mantan pendidik itu menekankan Nadiem harus ada yang mendampingi untuk menyusun konsep pendidikan nasional. 

"Tentu mas Nadiem harus dibantu oleh para guru besar dan punggawa pendidikan untuk menyusunnya, menata dan membuat peta jalan untuk memcapainya. Bahkan menggerakkan semua elemen secara mulus dan sinergis dengan sekecil mungkin membuat friksi diantara elemen-elemen itu," kata mantan PNS itu. 

Sebelumnya, Nadiem Makarim resmi dilantik Jokowi menjadi Mendikbud menggantikan Muhadjir Effendy, yang dipercaya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Jokowi berpesan kepada Nadiem agar menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja.

"Kita akan membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, yang menyiapkan SDM-SDM yang siap kerja, siap berusaha, yang me-link and match antara pendidikan dan industri nanti di wilayah Mas Nadiem," tutur dia.

Berita terkait
Nadiem Makarim Dibutuhkan Benahi Pendidikan Indonesia
Salah satu yang mengejutkan dari kabinet baru Jokowi adalah munculnya nama Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Alasan Jokowi Pilih Nadiem Makarim Sebagai Mendikbud
Presiden Jokowi mengungkapkan alasan memilih Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Dipegang Nadiem, Dikti Digabung dengan Kemendikbud
Pada periode 2019-2024, sejumlah perubahan nomenklatur kementerian terjadi. Salah satunya Dikti bergabung dengan Kemendikbud dipimpin Nadiem.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.