DPR Bahas Calon Kapolri Suksesor Idham Azis

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi bicarakan suksesor calon Kapolri pengganti Idham Azis.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi bicarakan suksesor calon Kapolri pengganti Idham Azis. (Sumber foto: Istimewa)

Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi angkat suara terkait mutasi yang terjadi di tubuh Kepolisian. Ia menilai, hal tersebut bukan hal yang aneh dan biasa terjadi di dalam lembaga.

"Saya lihat ini mutasi yang biasa, tidak ada yang istimewa. Buktinya tanggal 12 kemarin IPW sudah memprediksi bakal ada mutasi di tubuh Polri. Memang butuh penyegaran, regenerasi juga harus berjalan, sudah waktunya ada pergeseran," kata Aboe kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, 17 November 2020.

Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastian akan masuk dalam bursa calon Kapolri.

Ia menambahkan, soal waktu pensiun Kapolri Jenderal Idham Azis di awal 2021, menurutnya perlu dipastikan siapa suksesor yang paling mumpuni menggantikannya.

Baca juga: Kapolda Dicopot karena Ulah Rizieq Shihab, IPW Singgung Wiranto

"Makanya dapat dipastikan dalam waktu dekat akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik jadi bintang tiga. Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastian akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," ujarnya.

Ia menuturkan, setidaknya terdapat 30 jenderal perwira Polri yang akan pensiun mulai dari bulan November, Desember, serta Januari 2020.

"Tentunya posisi yang ditempati juga perlu diganti dengan yang baru," ucap Sekjen PKS ini.

Ia pun berharap agar pengganti terpilih Idham Azis dapat segera beradaptasi, terlebih menjelang Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang.

"Semoga para pejabat baru segera adaptasi dengan lapangan karena menjelang Pilkada. Misalkan saja di Kalimantan Selatan ada Pemilihan Gubernur, jadi Kapolda baru akan baik jika segera menyesuaikan," kata dia.

Baca juga: Pencopotan Dua Kapolda dan Mutasi Besar-besar Pejabat Polri

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Idham Azis kembali menerbitkan Surat Telegram yang berisikan mutasi jabatan di Korps Bhayangkara. Beberapa di antaranya, yakni posisi Kapolres di wilayah hukum DKI Jakarta dan Jawa Barat.

"Iya betul TR rutin. Sebagai penyegaran organisasi, baik tour of duty maupun tour of area," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan saat dikonfirmasi, Selasa, 17 November 2020.

Dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/3236/XI/Kep/2020 tertanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Polri itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Pol Budi Hartono dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri.

Selanjutnya, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah diangkat mengisi jabatan yang ditinggalkan Budi. Sedangkan, jabatan Kapolres Metro Depok diserahkan kepada Kombes Pol Imran Edwin Siregar yang sebelumnya merupakan Dirintelkam Polda Aceh.

Kemudian, Kapolres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Kombes Pol Yulius Audie Sonny Latuheru dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri. Sementara, Kombes Pol Ady Wibowo yang sebelumnya menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Regident Korlantas Polri akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Yulius.

Berikutnya, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fuiser juga dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri. Lalu, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang sebelumnya sebagai Dirresnarkoba Polda Banten akan menjabat posisi yang ditinggalkan Hendri.

Selain itu, ada pula pergantian jabatan Kapolres Metro Bekasi Kota yang sebelumnya dipegang Kombes Pol Wijonarko beralih ke Kombes Pol Aloysius Suprijadi. Wijonarko selanjutnya akan menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri, sedangkan Aloysius sebelumnya menjabat sebagai Ka SPN Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis juga memindahtugaskan dua anak buahnya yang dinilai melakukan kesalahan fatal, lalai dalam menjalankan aturan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Sanksi berupa pencopotan jabatan diberikan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pencopotan dilakukan sesuai dengan telegram bernomor ST/322/XI/Kep/2020 tertanggal 16 November tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Polri. []

Berita terkait
Sidkon Djampi Sebut Pencopotan Kapolda Jabar Wajar
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Umat (PKB) DPRD Jawa Barat, Sidkon Djampi mengatakan pencopotan Kapolda Jabar hal wajar.
Rizieq Berulah Kapolda Dicopot, PA 212 Singgung Kampanye Mantu Jokowi
Wasekjen Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin menanggapi pencopotan Kapolda karena Habib Rizieq Shihab, singgung kampanye mantu Jokowi.
Kapolda Jatim Baru Pernah Menangani Kasus Ratna Sarumpaet
Tampuk kepemimpinan di Polda Jatim berganti. Irjen Fadhil Imran dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya, penggantinya adalah Irjen Nico Afinta.