Dosen Fakultas Teknik UGM Ditemukan Gantung Diri

Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ditemukan tewas dengan cara gantung diri, Kamis 15 Agustus 2019 sekira pukul 11.30 WIB.
Suasana di rumah duka dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Budi Setiyanto, di Nyutran RT 0055 RW 17 Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, Kamis, 15 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Yogyakarta - Perempuan paruh baya berjilbab hitam dan gamis terusan berwarna gelap terlihat duduk di kursi plastik di Kampung Nyutran RT 055 RW 17,  Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, Kamis, 15 Agustus 2019 sore.

Bekas air mata di pipi Yuli Setiyanti, nama perempuan itu, masih terlihat jelas. Suaranya masih terisak ketika beberapa warga datang untuk mengucapkan belasungkawa.

Di belakang perempuan itu, tembok masjid berwarna hijau cerah tampak kontras dengan pakaian gelap yang dikenakannya. Juga sangat kontras dengan suasana duka akibat meninggalnya Budi Setiyanto, 55 tahun, kakak kandung Yanti, sapaan akrab Yuli Setiyanti.

Satu per satu warga dan kerabat mendatangi Yanti. Sebagian datang untuk menyampaikan duka cita, beberapa lainnya bahkan turut menghibur perempuan berkaca mata tersebut.

Kakak kandungnya, Budi, yang merupakan dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ditemukan tewas dengan cara gantung diri, Kamis 15 Agustus 2019 sekira pukul 11.30 WIB.

Meski bekas air mata dan isaknya masih terlihat, tapi Yanti dengan ramah menjawab pertanyaan dan ucapan belasungkawa dari kerabat dan sanak saudara yang datang.

Menurut Yanti, selama ini Budi tidak pernah memiliki keluhan, kecuali sakit yang dialaminya. Namun Yanti mengaku agak sulit menjelaskan mengenai sakit yang diderita oleh kakaknya.

"Agak susah menjelaskannya. Keluhannya kehilangan fungsi kontrol," ucap Yanti.

Sesaat kemudian, Yanti terdiam. Dia memohon maaf karena masih kaget dan berduka, sehingga tidak bisa memberikan banyak keterangan. "Maaf ya, saya belum bisa bicara banyak karena masih berduka," ucapnya.

Mengenai keluhan di tempat kerjanya, Yanti mengatakan, sepengetahuannya, Budi tidak pernah memiliki keluhan terkait pekerjaan. Bahkan, setahu dia, Budi merupakan sosok yang cemerlang dalam pekerjaan.

Sesaat kemudian, Yanti terdiam. Dia memohon maaf karena masih kaget dan berduka, sehingga tidak bisa memberikan banyak keterangan. "Maaf ya, saya belum bisa bicara banyak karena masih berduka," ucapnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Wahono, seorang warga yang juga tetangga dari Budi, mengatakan, semasa hidupnya, Budi merupakan sosok yang ramah dan berjiwa sosial tinggi.

Wahono mengaku sangat terkejut mendengar Budi bunuh diri dengan cara menggantung diri di rumahnya. Terlebih pada pagi harinya dia masih salat Subuh berjemaah bersama Budi di masjid dekat rumahnya.

"Saya masih salat Subuh bareng Pak Budi. Almarhum orang yang sangat baik dan berjiwa sosial tinggi, suka bersedekah. Tadi sehabis salat Subuh, masih sempat memberikan uang Rp 50 ribu pada saya," ucapnya.

Senada dengan Wahono, tetangga lain, yakni Supardi, yang merupakan Sekretaris RT 055 RW 17, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, mengatakan, Budi sangat aktif di masjid.

Bukan hanya sopan dan rajin beribadah, Budi juga rajin bersosialisasi, termasuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh warga.

Supardi menjelaskan, dirinya mengetahui kematian Budi karena mendengar teriakan Yanti. Saat itu Budi sedang memperbaiki radio di rumahnya.

"Saya lagi membetulkan radio, tiba-tiba denger suara orang teriak. Ternyata Mbak Yanti, adiknya Pak Budi," jelasnya.

Saat dirinya tiba di rumah Budi, dia melihat Budi tergantung pada seutas  tali tambang di depan kamar Budi. Namun dia tidak berani berbuat apa-apa.

"Saya kaget sekali dan tidak tahu harus berbuat apa. Terus tidak lama semakin banyak warga yang datang," lanjutnya.

Rencananya jenazah Budi akan dibawa ke kampung halamannya di Purworejo, Jawa Tengah pada malam ini, untuk kemudian dimakamkan di sana. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
Maskapai Asing Belum Terbang ke YIA Yogyakarta, Ini Alasannya
Maskapai asing masih enggan membuka jalur penerbangan ke bandara baru, Yogyakarta International Airport (YIA). Ini alasannya.
Bandara YIA Yogyakarta Aman Digoyang Gempa Dahsyat
Bandara baru YIA Yogyakarta aman dari gempa berkekuatan besar.
Mengunjungi Warung Djamu Djawa Java Herbal Yogyakarta
Kendil-kendil berisi ragam racikan jamu dari 300 jenis tanaman, berjejer di meja warung Djamu Djawa Java Herbal di Yogyakarta.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.