Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, berbagai kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 seharusnya bukan hanya dikonter dengan sosialisasi, alangkah baiknya diimplementasikan secara tegas di lapangan agar tidak terulang.
Terlebih sejak kedatangan Habib Rizieq Shihab, maka Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo diharuskan berkomunikasi langsung dengan pihak Front Pembela Islam (FPI).
Kalau dilihat iya dia takut, takut tekanan. Ada kemungkinan takut menimbulkan kegaduhan kelihatannya.
Namun, Trubus pun menyebut secara terang-terangan bahwa Doni Monardo takut dengan pihak Rizieq Shihab.
Baca juga: Kegagapan Jokowi dan Pembiaran Kerumunan Massa Rizieq Shihab
"Kalau dilihat iya dia takut, takut tekanan. Ada kemungkinan takut menimbulkan kegaduhan kelihatannya. Tapi apapun alasannya, ini tidak dibenarkan karena aturan pun sudah ada. Sekarang pertanyaannya, buat apa aturan dibuat kalau enggak ditegakkan. Jadi harusnya tetap ditegakkan," ucap Trubus saat dihubungi Tagar, Senin, 16 November 2020.
Menurutnya, ke depan perlu ada sosialisasi berkesinambungan dari Satgas Covid-19 kepada pihak Rizieq Shihab, yang belakangan disebut-sebut sudah terkena sanksi harus membayar denda Rp 50 juta, karena terbukti melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi.
"Protokol kesehatan harusnya dia kan melakukan pendekatan, melakukan koordinasi, dan melakukan pembicaraan. Saya kira ini bukan kesalahan Pak Habib Rizieq. Pak Habib Rizieq enggak salah, mungkin tidak tahu juga. Jadi harusnya pihak pemerintah yang memberi tahukan," kata Trubus.
Baca juga: Rizieq Shihab Tidak Peduli Covid-19, Doni Monardo Kirim Masker
"Misalnya seperti Pak Gubernur Anies juga kan menemui. Nah pada saat menemui juga kan bisa menyampaikan itu juga, bahwa ini masih dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Saya rasa Pak Habib Rizieq cukup humble, bijaksana, tahu itu (pelanggaran) kalau memang diberi tahu. Masalahnya kan enggak ada yang beri tahu. Enggak ada yang berani menyampaikan. Bisa saja seperti itu," ucapnya menambahkan.
Namun, mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sebelumnya mengatakan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo seharusnya menegur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait adanya perkumpul massa di kediaman pimpinan FPI itu.
Seperti diketahui, pada Sabtu, 14 November 2020, kediaman Rizieq di Petamburan menjadi magnet kumpulnya massa yang menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW serta agenda pernikahan Najwa Shihab, putri pentolan FPI tersebut. Padahal, situasi pandemi ini belum teratasi.
Ferdinand pun mengharapkan Doni Monardo dapat menegur Anies, karena saat ini di DKI Jakarta masih memberlakukan PSBB. Akan tetapi, Rizieq Shihab terus menerus melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Seharusnya Doni Monardo menegur Anies Baswedan, memerintahkan dia sebagai Satgas Covid-19 DKI Jakarta, pernikahan, acara-acara tersebut, sesuai dengan protokol kesehatan dan aturan PSBB. Kan jelas Anies lebih tahu karena dia yang membuat aturan," ujar Ferdinand kepada Tagar, Sabtu, 14 November 2020. []