Jakarta - Departemen Pertahanan AS atau Pentagon tidak memberi rincian tambahan tentang Afghanistan, Kamis (8/10), sehari setelah Presiden Donald Trump mencuit, semua pasukan AS di negara Asia Selatan itu harus pulang sebelum akhir tahun.
“Sejumlah kecil anggota pasukan pemberani kita yang bertugas di Afghanistan harus pulang sebelum Natal!,” cuit Trump sebelum debat wakil presiden pada Rabu, 7 Oktober 2020, malam.
Juru bicara untuk Menteri Pertahanan AS Mark Esper, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengawasi operasi militer di Timur Tengah, menolak berkomentar dan merujuk VOA untuk bertanya langsung ke Gedung Putih. Esper tidak menjawab pertanyaan tentang penarikan pasukan AS di Afghanistan dalam acara di Pentagon pada Kamis, 8 Oktober 2020.
Seorang pejabat militer tanpa menyebut nama mengatakan kepada VOA, cuitan presiden adalah "perkataan pertama" yang dibaca siapa pun tentang waktu penarikan yang dipercepat di Afghanistan, dan kantornya sedang "menunggu instruksi" dari tim kebijakan Pentagon untuk "memberi panduan lebih banyak”.
Trump menyebut keterlibatan AS dalam perang di luar negeri sebagai "perang asing yang konyol, bodoh, dan tidak ada akhirnya," serta mencuit, jika diterapkan akan memenuhi hal yang telah lama dijanjikannya dalam kampanye, untuk menarik keluar pasukan Amerika dari Afghanistan. Kebanyakan orang Amerika juga mendukung pemulangan pasukan AS.
Cuitan presiden itu secara drastis mempercepat rencana yang dikeluarkan oleh penasihat keamanan nasionalnya, Robert O'Brien. Beberapa jam sebelumnya, O'Brien mengatakan, Amerika bermaksud mengurangi jumlah pasukannya di Afghanistan dari 5.000 menjadi 2.500 pada awal 2021 (ps/jm)/voaindonesia.com. []