Dua Tentara AS Tewas Terkena Bom di Afghanistan

Dua tentara AS tewas setelah mobil mereka menabrak bom pinggir jalan di Provinsi Kandahar.
Ilustrasi Konflik di Afghanistan. (Foto: npr.org).

Jakarta - Dua tentara Amerika Serikat (AS) tewas setelah mobil mereka menabrak bom pinggir jalan di Provinsi Kandahar, Afghanistan, Sabtu, 11 Januari 2020 waktu setempat. Dua tentara lainnya mengalami luka-luka, kata pejabat militer AS, seperti dilansir dari npr.org.

Insiden terjadi ketika mobil milik militer AS sedang patroli di dekat bandara Kandahar, Distrik Dand. Taliban mengklaim akan bertanggungjawab atas insiden itu. Ini merupakan kasus pertama tewasnya pasukan AS di Afghanistan pada tahun 2020. Pihak militer AS tidak mengidentifikasi nama korban yang tewas sesuai kebijakan Departeme Pertahanan.

Pembicaraan damai AS-Taliban terhenti

Serangan bom itu terjadi di tengah pembicaraan damai yang terhenti antara AS dan Taliban. Utusan khusus dari pihak AS Zalmay Khalilzad menunggu kabar untuk mengetahui apakah Taliban akan menyetujui gencatan senjata sementara, yang dapat membuka pintu bagi penarikan beberapa pasukan Amerika Serikat.

Kekerasan di Afghanistan umumnya surut seiring musim dingin tiba. Tetapi tahun ini Taliban mendorong maju operasi mereka meskipun hujan salju lebat di pegunungan, dan meskipun negosiasi dengan AS agar pasukan AS meninggalkan Afghanistan belum tercapai kesepakatan. Menurut rincian yang diumumkan kepada publik hingga saat ini, Pentagon akan menarik sekitar 5.000 dari 13.000 tentaranya dari lima pangkalan di Afghanistan, asalkan Taliban mematuhi janji soal keamanan.

Tentara AS di AfghanistanTentara Amerika Serikat di Afghanistan. (Foto: businessinsider.sg).

Tahun mematikan dalam sejarah AS di Afghanistan

Sejak pecah perang dengan Afghanistan pada 2001, setidaknya hampir 2.400 tentara AS tewas. Diketahui tahun lalu menjadi salah satu yang paling mematikan dalam sejarah, dengan 23 kematian anggota layanan AS.

Taliban memang bangkit kembali sejak NATO mengakhiri misi militernya pada tahun 2014. Kelompok itu setiap hari selalu melancarkan serangan tentara Afghanistan dan AS, yang menewaskan banyak waga sipil. Lebih dari separuh populasi Afghanistan sekarang hidup di distrik-distrik yang dikendalikan atau diperebutkan oleh Taliban.

Juru bicara Taliban mengatakan meningkatnya ketegangan antara AS dengan Iran tidak akan mempengaruhi pembicaraan damai . Bahkan Iran mendukung Taliban dengan memberikan perlindungan kepada militan dan keluarga mereka serta mengatur jaringan penyelundupan yang digunakan untuk membiayai Taliban.

Perjanjian diplomatik satu-satunya jalan keluar dari konflik

Duta Besar Amerika Serikat John Bass mengatakan perjanjian diplomatik antara AS, Taliban, dan pemerintah Afghanistan menjadi jalan satu-satunya untuk keluar dari konflik. "Saya pikir masyarakat Afghanistan sedang menunggu untuk melihat apakah Taliban siap untuk bertindak secara berbeda dan duduk bersama mencari cara untuk menyelesaikan perbedaan dalam masyarakat melalui sesuatu yang tentu selain kekerasan," katanya.

Selain itu Bass juga mengomentari gencatan senjata yang terjadi pada tahun 2018 serta keinginan masyarakat Afghanistan akan perdamaian. "Gencatan senjata pada Idul Fitri 2018 menjadi momen pertama kalinya setelah 18 tahun, di mana warga Afghanistan menikmati tiga hari perdamaian di seluruh negeri. Taliban dan pemerintah menanggapi serta mendengarkan keinginan luar biasa dari rakyat Afghanistan untuk perdamaian," ucapnya.[] 

Baca Juga:

Berita terkait
Serangan Pasukan Afganistan Tewaskan Lima Gerilyawan Taliban
Lima gerilyawan tewas dan tiga lagi cedera selama serangan udara pasukan Afghanistan di Provinsi Helmand, Afghanistan Selatan.
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Orang Tewas
Sedikitnya 140 tentara tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan mematikan pejuang Taliban ke markas tentara Afghanistan.
Iklim Buruk, Ribuan Warga Afghanistan Eksodus dan Nikahkan Anaknya Demi Uang
11 juta orang di Afghanistan akan menghadapi krisis pangan akut hingga Februari 2019.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.