Donald Trump Minta NASA Kuasai dan Eksploitasi Bulan

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif berisi permintaan kepada Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) untuk kuasai bulan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump perintahkan NASA eksploitasi sumber daya yang ada di bulan. (Foto: Al Jazeera).

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif berisi permintaan kepada Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) untuk menguasai dan mengeksploitasi sumber daya yang ada di bulan.

Melansir The Guardian, perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump memperjelas bahwa AS tidak menganggap ruang angkasa sebagai 'milik global' karena telah membuka jalan untuk melakukan penambangan tanpa perjanjian internasional.

"Kuasai Bulan, lalu eksploitasi apa yang ada di sana. Kita, orang Amerika harus memiliki hak untuk terlibat dalam eksplorasi komersial, pemulihan, dan penggunaan sumber daya di luar angkasa," kata Trump dikutip dari The Guardian, Kamis, 9 April 2020.

Perintah itu dikeluarkan karena AS tidak pernah menandatangani perjanjian 1979 atau yang dikenal sebagai The Moon Treaty (Perjanjian Bulan). Dalam perjanjian tersebut menetapkan segala bentuk kegiatan di luar angkasa harus sesuai dengan hukum internasional. 

Kuasai Bulan, lalu eksploitasi apa yang ada di sana.

Kemudian pada 2015, AS menerbitkan Undang-undang Encouraging International Support for the Recovery and Use of Space Resources dan memberi izin kepada perusahaan-perusahaan di AS untuk menggunakan sumber daya di bulan dan asteroid.

Perintah eksekutif Trump serta sokongan UU Encouraging International Support for the Recovery and Use of Space Resources semakin memuluskan jalan AS untuk mengirimkan dua astronotnya ke bulan pada 2024, serta merealisasi proyek pembangunan pangkalan dan pergi ke Planet Mars pada 2028.

Sebelumnya, guna menegaskan kekuatan Amerika di ruang angkasa, Trump juga membentuk United States Space Force (USSF) di dalam militer AS sebagai persiapan perang antariksa bila sewaktu-waktu terjadi.

Sementara itu, Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, menuduh Trump berencana mengambil alih planet lain di luar Bumi. Menurutnya, perintah eksekutif yang ditandatangani Trump telah merusak ruang lingkup kerja sama internasional untuk luar angkasa.

"Upaya mengambil alih ruang angkasa dan rencana agresif untuk benar-benar merebut wilayah planet lain. Hampir tidak mengatur negara-negara (untuk melakukan) kerja sama yang bermanfaat. Luar angkasa adalah domain aktivitas manusia yang unik secara fisik dan hukum, dan Amerika Serikat tidak melihatnya sebagai milik global," ujar Roscosmos dikutip dari The New York Times, Selasa, 7 April 2020. []

Baca juga:

Berita terkait
Donald Trump di Puncak Tertinggi Kasus Corona
Donald Trump harus menghadapi kenyataan negaranya pemegang rekor tertinggi kasus positif corona Covid-19. Ini profil lengkap Presiden AS tersebut.
Bertemu Donald Trump, Jokowi Sewa Pesawat
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Jokowi akan menyewa pesawat untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Maret 2020.
Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato Donald Trump
Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi merobek salinan naskah pidato kenegaraan Presiden Donald Trump.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.