Jakarta - Dokter Tompi meminta masyarakat untuk tidak kebablasan membuat banyolan terkait aturan makan di tempat maksimal 20 menit.
“Makan 20 menit saja dijadikan lelucon, memang kita ini seneng bercanda,” ujarnya akun Twitter @dr_tompi, dikutip Rabu, 28 Juli 2021.
Terlepas dari hal itu, dr. Tompi pun menjelaskan maksud Pemerintah membuat kebijakan batas maksimal makan di tempat selama PPKM Level 4 tersebut.
“Tapi terlepas dari itu, saya menangkap maksud dari makan 20 menit itu bukan masalah waktunya, tapi penekanan ‘Jangan berlama-lama, mengurangi risiko tertular, biar idup lebih lama’,” tuturnya.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan aturan tersebut sebagai guyonan secara berlebihan.
“Bercanda boleh, tapi jangan kebablasan,” katanya.
Daripada membuat banyolan seperti itu, dr. Tompi mengajak masyarakat agar menyalurkan energinya untuk penghentian penularan Covid-19.
Makan 20 menit saja dijadikan lelucon, memang kita ini seneng bercanda.
“Ayolah, energinya kita habiskan buat sama-sama menghentikan penularan Covid ini, daripada habis untuk menghujat dan nyari negatifnya mulu,” katanya.
dr. Tompi juga menekankan bahwa pandemi Covid-19 tidak akan bisa selesai, jika masyarakat tidak seirama dalam mengatasinya.
“Katanya sudah capek sama keadaan begini, kalau gak bareng dan seirama gak bakalan beres. Nah, kalau semua mau bikin irama sendiri-sendiri, bingung lah,” tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah warganet menyoroti aturan waktu dine in yang ditetapkan Pemerintah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 ini.
Durasi waktu yang diperbolehkan oleh Pemerintah untuk makan di tempat ini pun kemudian ramai diperbincangkan, bahkan menjadi banyolan warganet. []
Baca Juga: Aturan PPKM Level 4 Jadi Candaan Chef Arnold dan Pengikutnya