Dokter Spesialis Paru: Masker Kain Bisa Cegah Virus

Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan penggunaan masker kain menjadi alternatif bagi warga yang sehat cegah virus.
Calon pengguna transportasi umum mengenakan masker saat melintasi kawasan Terowongan Kendal, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan penggunaan masker kain bisa menjadi alternatif bagi warga yang sehat sebagai bagian proteksi diri dari ancaman virus.

"Masker kain atau buatan rumah menjadi pilihan terakhir untuk mencegah penularan virus melalui partikel kecil (droplet) setelah masker N95 dan masker bedah," kata Erlina saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan dan Penangan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 1 Maret 2020, seperti diberitakan Antara

Erlina menyampaikan penggunaan masker kain memang kurang efektif untuk mencegah penularan virus Corona penyebab Covid-19 dan hanya bisa digunakan sebagai pilihan terakhir.

"Kenapa? Karena masker kain tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel dan ini tidak disarankan bagi tenaga medis. 40 hingga 90 persen partikel bisa menembus masker. Idealnya dikombinasikan dengan penutup wajah," ujar Erlina.

Masker kain lebih baik dibandingkan tidak menggunakan sama sekali

Meski begitu, menurut Erlina, menggunakan masker lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. Dari analisis Universitas Johns Hopkins menggambarkan penggunaan masker efektif menekan laju penularan virus di sejumlah negara.

Adapun negara yang mampu menekan angka penularan dengan menggunakan masker tergambar di negara Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Hongkong.

Sementara negara lain yang terlambat menerapkan langkah itu grafik penularannya tinggi seperti tercermin di negara China, Italia, Spanyol, Iran, hingga Amerika.

Upaya menggunakan masker itu dianggap bijak dan mampu mengurangi potensi penularan dari orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala apa pun. 

Kata dia, penggunaan masker kain bisa sebagai upaya mengantisipasi pemborongan masker bedah dan N95 di pasaran.

"Masker kain lebih baik dibandingkan tidak menggunakan sama sekali," ucap dia.

Dia menuturkan masker kain memang tidak seefektif masker bedah maupun N95. Tetapi masker kain masih memiliki tingkat perlindungan bagi partikel droplet ukuran tiga mikron meski hanya 10 sampai 60 persen.

"Kemudian penggunaan masker kain, bila keadaan terpaksa bisa dipakai tapi memang tidak seefektif masker bedah. Masker kain ini adalah pilihan yang terakhir," ucap Erlina. [] 

Baca juga:

Berita terkait
UMKM di Cirebon Beralih Memproduksi Masker
Walaupun pembuatan masker ini baru berjalan selama tiga hari, namun respon masyarakat cukup bagus. Sudah banyak pesanan
Corona, Sharp Sumbang Masker N-95 untuk Tenaga Medis
Tenaga medis sangat berisiko terpapar virus corona Covid-19, inilah yang mendorong PT Sharp Electronics Indonesia memberikan donasi masker N-95.
Masker dan APD Langka, Tenaga Medis Mengeluh di Aceh
Tenaga medis di Kota Subulussalam, Aceh mengeluhkan terbatasnya masker serta Alat Pelindung Diri (APD).
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.